BERITAMAGELANG.ID - Berawal dari agrowisata pertanian dan kopi arabika, kini Dusun Gatran Desa Godangsari Pakis Kabupaten Magelang, mulai merintis wisata desa bertajuk Kampung Pendekar.
Pengurus wisata Dusun Gatran, Handoko mengatakan, konsep Kampung Pendekar berawal dari para pembeli kopi yang ingin menonton pertunjukan pencak silat saat berkunjung ke sana.
"Pengunjung yang membeli kopi di tempat kami, sering melihat warga latihan pencak silat, yang kemudian minta melihat atraksi tersebut," ungkap Handoko, Rabu (2/12/2020).
Bahkan, nama Kampung Pendekar juga diberikan oleh pengunjung dari luar.
"Hal tersebut yang saat ini sedang kami kembangkan," ucap Handoko.
Menurut Handoko, mengusung konsep Kampung Pendekar tersebut tidaklah berlebihan, sebab kondisi sosial masyarakat di dusun tersebut sangatlah mendukung. Ia mengungkapkan, 90 persen warganya adalah anggota pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate.
"Yang memang dalam keseharian, warga rajin berlatih pencak silat, jika dikemas dalam konsep wisata harapannya akan lebih menarik dan menjadi tempat wisata satu-satunya yang menyuguhkan bela diri tradisional menjadi daya tariknya," harapnya.
Kampung Pendekar menggabungkan agrowisata dengan sport tourism. Kedua hal itu dipadukan sehingga menjadi budaya lokal yang khas dan ikonik.
"Pengunjung juga bisa turut mengolah kopi, mulai dari menyangrai, menumbuk biji kopi dan tentu saja dibimbing atau dipandu oleh warga yang mengenakan seragam pencak silat. Hal itu menjadi salah satu konsep yang akan kami kembangkan," ungkap Handoko.
Handoko menambahkan, destinasi Kampung Pendekar akan segera diluncurkan ketika sudah siap.
"Sebenarnya sudah berjalan konsep Kampung Pendekar, karena hal itu sudah menjadi keseharian warga. Namun saat ini sedang kami kemas lebih matang lagi untuk kemudian segera dilaunching secara resmi," pungkas Handoko.