Peringati Hari Gizi Nasional ke-57, LPPL Radio Gemilang FM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Magelang gelar talkshow interaktif di studio Radio Gemilang FM, Selasa, 24/01/2017.
Sita Utami, S.Gz dari Persagi Kabupaten Magelang menyampaikan, Hari Gizi Nasional diperingati tiap 25 Januari, dan tahun ini mengambil tema “Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi” dengan subtema “Ayo Makan Sayur dan Buah Setiap Hari”.
Peringatan Hari Gizi Nasional bertujuan sebagai kampanye untuk hidup sehat melalui gizi yang baik. Menurut data Riskesdas, penelitian kesehatan, konsumsi buah dan sayur penduduk indonesia secara nasional masih rendah, hanya 57,1 gram per hari, idealnya seseorang makan 500 gram buah dan sayur dalam sehari.
“Buah dan sayur sebetulnya kita ambil seratnya. Paling mudah misal masak sayur bayam, direbus, tiriskan airnya, diambil sayur bayamnya saja, bisa dapat 100 gram dalam satu gelas, berarti dalam sehari kita butuh makan 3 gelas sayur. Dalam setiap kali makan, perbanyak sayurnya, jangan kuahnya, ditambah buah 2 porsi sehari, masing-masing porsi sekali makan 100 gram. Subtema kali ini kita memang ingin mengampanyekan, mengajak masyarakat supaya gemar makan buah dan sayur meningkat secara nasional, agar taraf kesehatan juga meningkat”, Sita menjelaskan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 gram per orang per hari, yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 2 ½ porsi atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 ½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi masyarakat Indonesia terutama balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari dan bagi remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram per orang per hari. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut adalah porsi sayur.
Pemerintah Kabupaten Magelang memiliki agenda sosialisasi makanan bergizi berdasarkan program nasional melalui rangkaian Peringatan Hari Gizi Nasional, salah satunya lewat talkshow ini, dan yang kedua melalui pemasangan spanduk atau slogan makan sayur dan buah yang dipasang serentak di titik strategis, supaya sosialisasi dalam waktu bersamaan dan lebih efektif.
Pengolahan Buah dan Sayur yang Baik
Semakin matang buah yang mengandung karbohidrat semakin tinggi kandungan fruktosa dan glukosanya, yang dicirikan oleh rasa yang semakin manis. Dalam budaya makan masyarakat perkotaaan Indonesia saat ini, semakin dikenal minuman jus bergula. Dalam segelas jus buah bergula mengandung 150-300 kalori, sekitar separuhnya berasal dari gula yang ditambahkan. Oleh karena itu konsumsi buah yang terlalu matang dan minuman jus bergula perlu dibatasi agar turut mengendalikan kadar gula darah.
Sita memaparkan, untuk mendapat manfaat yang optimal, buah dan sayur sebaiknya dikonsumsi secara utuh, artinya jangan dijus (buah) supaya saluran pencernaan kita berfungsi maksimal, enzim juga berfungsi karena ada aktivitas mengunyah.
“Kalau dijus, sari buah langsung masuk dalam usus, lambung kita jadi tidak bekerja, kosong, kirim sinyal ke otak bahwa lambung lapar, jadi kepingin makan terus, iya kalau yang dikonsumsi makanan sehat, kalau engga gimana?”, candanya.
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga menyediakan karbohidrat, seperti wortel dan kentang sayur. Sementara buah tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti buah alpukat dan buah merah.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik. Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
Tips Agar Anak Gemar Makan Sayur dan Buah
Banyak kasus, anak-anak sulit dan tidak suka makan sayur, Sita Utami membagi beberapa tips bagaimana caranya supaya anak suka makan sayur dan buah.
Pertama, anak ibarat selembar kertas putih, jadi yang mewarnai adalah orangtuanya. Kalau anak takut lihat sayuran hijau, mungkin orangtuanya tidak pernah menyajikan sayuran dalam menu makan sehari-hari. Bapak atau ibu atau nenek, paman, siapapun orang serumah, harus usahakan makan sayur dulu, berikan contoh, jadi anak tidak takut melihat sayuran hijau.
Kedua, saat memberi buah pada anak, perkenalkan buah yang manis dulu seperti pisang atau pepaya supaya anak senang makan buah.
“Jangan kasih buah yang asam, supaya anak tidak trauma lihat buah, kesan pertama harus enak dulu. Kalau masih ngga mau juga, dan anak sudah bisa memilih makanan, kita sajikan buah dengan potongan yang unik, bikin puding buah, campurkan dalam makanan lain, samarkan bentuknya agar tidak terlihat bentuk sayur atau buahnya”, ujar Sita.
Ketiga, beri contoh seperti film atau gambar- gambar, tokoh-tokoh seperti Upin Ipin dan Popeye yang gemar makan sayur dan buah, supaya anak tertarik juga.
Orang tua juga bisa sisipkan dalam bekal makanan sekolah anak, dan variasikan bentuknya agar anak tidak bosan. Lebih baik rutin sedikit-sedikit makan buah dan sayur, lama-lama bisa meningkat.
Yang tak kalah penting, beri pujian pada anak ketika dia mau makan sayur dan buah agar anak senang dan terus termotivasi untuk terus makan sayur dan buah setiap hari.
FanyRachma | Humas Diskominfo Kabupaten Magelang