BERITAMAGELANG.ID - Kekeringan masih melanda sebagian wilayah di Kabupaten Magelang meski hujan sudah turun. Kondisi itu menambah jumlah desa yang terdampak dibanding musim kemarau sebelumnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mencatat, musim kemarau pada tahun ini lebih banyak berdampak dibanding tahun sebelumnya. Dalam lima bulan terakhir, ada 17 desa di enam kecamatan terdampak, sementara pada kemarau sebelumnya hanya delapan sampai 10 desa yang kesulitan air bersih.
"Kemarau kali ini memang lebih terasa, dilihat dari banyak desa yang kesulitan air bersih. Ada 17 desa. Sementara dulu hanya 8-10 desa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Kamis (14/11/2019).
Menurut Edi, prediksi BMKG pada bulan November ini memang sudah mulai hujan, namun belum mampu mengisi sumber air warga. Kalaupun mulai terdapat sumber air kondisinya tidak layak karena keruh tidak layak dikomsumsi. Untuk itu, pihak BPBD pun masih melakukan dropping air bersih kepada wilayah yang kesulitan air bersih.
Dropping air masih berlanjut, karena memang sumber mata air belum terisi. Hujan yang turun belum sampai mengisi sumber mata air dan hanya di permukaan, atau bisa jadi dapat menguap lagi.
âKami pun masih dropping air bersih," tutur Edi.
Tahun 2019 ini, BPBD telah menyiapkan 600 tangki air untuk mengantisipasi bencana kekeringan yang terjadi. Setiap tangki berisi 5.000 liter air yang akan didistribusikan atau didropping ke wilayah-wilayah yang dilanda kekeringan seperti di wilayah Kecamatan Salaman, Borobudur dan Tempuran. Ketiga kecamatan tersebut setiap tahun selalu dilanda kekeringan pada musim kemarau.
Sasaran dropping air bersih sendiri terdapat enam kecamatan. Enam kecamatan terdiri dari kecamatan Grabag, Tegalrejo, Borobudur, Salaman, Tempuran dan Bandongan.
Seperti di Kecamatan Grabag, Desa Ketawang, Banaran. Kecamatan Tegalrejo, Desa Sidorejo. Kecamatan Borobudur, Desa Kenalan, Giritengah, Kembanglimus, Wringinputih, dan Candirejo. Kecamatan Salaman, Desa Sumberarum. Kecamatan Salaman, Desa Margoyoso dan Ngargoretno. Kecamatan Bandongan di Desa Bandongan.
"Sampai saat ini sudah lebih dari 1,5 juta liter yang didistribusikan ke wilayah terdampak kekeringan itu," terangnya.
Jumlah itu, menurut Edy, dropping air bersih dari BPBD kurang lebih 150-200 tangki. Sebagai antisipasi Jika dirasa kurang, akan diambilkan dari Belanja Tak Terduga.
Proses droping air dilakukan sesuai permintaan dan kebutuhan warga. Selain dari Pemerintah, bantuan air bersih di wilayah kekeringan di Kabupaten Magelang itu juga dilakukan sejumlah elemen secara langsung ke lokasi.