Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berharap program keluarga harapan (PKH) bisa menurunkan jumlah balita kurang gizi.
"Program keluarga harapan ini dari kehamilan, bayi, balita, sampai SMA. Kenapa dimulai dari kehamilan? Karena Pemerintah ingin generasi Indonesia sehat sejak masih dalam kandungan. Tidak ada lagi gizi buruk," ungkap Khofifah saat penyerahan bantuan sosial PKH di Kabupaten Magelang, Senin, (17/1) sore kemarin.
Dikatakan Khofifah, gizi buruk saat ini masih jadi persoalan di Indonesia. Mensos mencatat saat ini Indonesia masih menempati posisi kelima di dunia untuk kasus gizi buruk.


"Dengan dana PKH ini, saya harap ibu-ibu benar-benar memperhatikan gizi anak-anaknya, sehingga tidak ada lagi balita yang kekurangan gizi, begitu juga dengan angka kematian ibu hamil dan bayi bisa ditekan," harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Andi Z.A Dulung, mengatakan, secara nasional ada tambahan penerima PKH dari sebelumnya 3,5 juta kepala keluarga penerima menjadi 6 juta kepala keluarga. Dengan jumlah pendamping PKH mencapai 25.000 orang.
Di Kabupaten Magelang sendiri, kata Andi Z.A Dulung , Kementerian Sosial menggelontorkan bantuan sosial hingga Rp. 11.438.294.173,-. Bantuan sosial tersebut terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Eks Tim-tim, Bansos Disabilitas, Bansos Lansia, Beras Sejahtera, Bantuan Kendaraan Siaga Bencana, Bansos Keserasian Sosial, Bansos Sarana Lingkungan, Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), Bansos KUBE Perkotaan, dan Bansos RS RTLH Perkotaan, nantinya semuannya akan disalurkan melalui Bank BNI dan Bank Mandiri.
Ditegaskan pula oleh Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Andi Z.A. Dulung bahwa, PKH merupakan bantuan sosial yang diberikan pemerintah bagi kepala keluarga miskin yang memiliki sejumlah kriteria. Yakni terdapat ibu hamil dan balita, serta memiliki anak sekolah usia SD, SMP, dan SMA. Besaran bantuan yang diberikan yaitu untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ibu hamil dan balita Rp1,2 juta, siswa SD Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, SMA Rp 1 juta. Semua empat kali cair dalam setahun. "Ibu hamil dari keluarga penerima manfaat harus memeriksakan kehamilannya sampai empat kali. Itu wajib," ujarnya.
Bupati Sambut Baik PKH.
Sementara Bupati Magelang Zaenal arifin, SIP mengatakan bahwa kehadiran PKH di Kabupaten Magelang, bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin, di mana PKH di Kabupaten Magelang telah dilaksanakan sejak tahun 2012, dan sampai dengan tahun 2016 ini sejumlah 36.418 keluarga telah menerima manfaatnya dengan total bantuan sebesar Rp 56,33 Milyar.
“Kami sangat menyambut baik kehadiran PKH di Kabupaten Magelang, di mana PKH bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin, di mana PKH di Kabupaten Magelang telah dilaksanakan sejak tahun 2012, dan sampai dengan tahun 2016 ini sejumlah 36.418 keluarga telah menerima manfaatnya dengan total bantuan sebesar Rp 56,33 Milyar.” Ujar Bupati.
Selama tahun 2011-2015, rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Magelang adalah 5,54%, lebih tinggi dibandingkan capaian Nasional yang sebesar 5,51%, dan Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 5,29%. Namun demikian, angka kemiskinan di Kabupaten Magelang pada tahun 2015 masihlah cukup tinggi, yaitu sebesar 13,07% sehingga hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi terhadap program-program penanggulangan kemiskinan yang selama ini telah dilaksanakan diKabupaten Magelang.***) Widodo Anwari Humas Protokol setda Kabupaten Magelang.