BERITAMAGELANG.ID - Puluhan kepala keluarga di lereng Gunung Merbabu Kabupaten Magelang
terisolir akibat akses utama ke desa mereka terputus karena longsor. Musibah yang
dipicu tingginya curah hujan itu juga mengakibatkan dua rumah dalam kondisi
terancam longsor susulan.
Dengan bergotong royong, puluhan warga Desa Soronalan Kecamatan
Sawangan Kabupaten Magelang membuat
jembatan darurat dari bambu di atas jalan yang longsor.
Pembuatan jembatan darurat sepanjang 20 meter pada Minggu
(22/1/2024) tersebut sebagai upaya menolong saudara mereka. 60 kepala keluarga warga Dusun Sintok Desa Gantang
yang sempat terisolir sejak kejadian longsor terjadi pada Jumat (19/1/2024) petang.
Kondisi warga terdampak juga masih bertahan di rumah menunggu bantuan.
Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dan
memicu tanah penopang jalan yang menjadi akses dua desa tersebut menjadi labil
dan longsor.
"Terisolir satu dusun Sintok ada 65 KK, jiwanya sekitar 183," kata Kepala Desa Gantang, Kardinal di lokasi, Minggu (21/1/2024).
Menurutnya, proses pembuatan jembatan darurat ini tidaklah mudah,
karena warga harus berdiri di antara tebing dan jurang terjal setinggi 10 meter. Selain itu kontur tanah di sekitar lokasi longsor dengan panjang 20 meter ini
juga masih labil akibat hujan terus mengguyur.
Selain mengisolasi ratusan jiwa, lanjut Kardinal, putusnya akses
keluar masuk Dusun Sintok ini juga mengancam dua rumah warga yang berada
di atasnya. Warga juga kesulitan beraktivitas menjual hasil pertanian mereka,
karena hanya jalan yang longsor tersebut satu satunya akses penghubung Desa
Soronalan dan Desa Gatang. Warga juga kesulitan jika harus membangun akses baru
di lokasi lain.
"Ini upaya sementara kita bikin jembatan sesek (darurat) untuk
akses anak-anak yang belajar dan ekonomi warga. Selain jalan ini tidak ada," jelasnya.