BERITAMAGELANG.ID - Aparat desa di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, diminta tetap semangat melakukan pencegahan kasus penyebaran virus corona melalui program Jogo Tonggo. Kecamatan Salam mengalami kasus Covid-19 peringkat keempat dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang.
"Ini merupakan angka yang sangat memprihatinkan. Untuk itu, aparat desa harus tetap semangat dan jangan kendor mencegah penyebaran virus Corona tersebut," kata Plt Camat Salam, Wiharyanto pada pertemuan dengan kepala desa di Puskesmas Salam, Magelang, Selasa (29/12/2020).
Menurut Wiharyanto, tingginya kasus Covid-19 di Kecamatan Salam, akibat kurang disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, baik menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.
"Kurang disiplinnya masyarakat inilah yang menyumbang tingginya kasus Covid-19 di Kecamatan Salam,"Â jelasnya.
Selain kurang disiplin menjaga protokol kesehatan, juga klaster pernikahan, pertemuan warga yang kurang memperhatikan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab penyumbang angka kasus Covid-19.
"Saya mohon, aparat desa menjadi pionir atau contoh bagi masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang, Sarimin menambahkan, program Jogo Tonggo yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, merupakan langkah tepat untuk diterapkan, terutama aparat tingkat desa yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.
"Dengan program Jogo Tonggo diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Magelang, dan secara bersama-sama bisa menekan jumlah penyebaran virus corona tersebut," ujarnya.
Saat ini, lanjut Sarimin, masyarakat mulai kendor menerapkan protokol kesehatan karena di pedesaan masih banyak dijumpai warga yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah, terutama generasi muda yang mengabaikan protokol kesehatan.
"Kami sering menjumpai anak-anak muda mengendarai sepeda motor tidak pakai masker," ujarnya.
Kepala Puskesmas Salam, Wahyu Wahyuningsih membenarkan, kepedulian masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan masih kurang, bahkan sering tidak mempercayai hasil swab, bahkan ada yang hasil swabnya positif, justru menolak untuk melakukan isolasi mandiri.
"Ada juga yang menolak pemakaman pasien Covid menggunakan prosedur kesehatan. Program Jogo Tonggo sudah berjalan, tapi belum maksimal, sehingga perlu dilakukan gerakan secara masif," ujar Wahyuningsih.