BERITAMAGELANG.ID - Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Terutama dalam pemenuhan gizi melalui ASI. Namun, banyak informasi di masyarakat terkait ASI yang belum tentu kebenarannya. Mitos-mitos seputar ASI ini membuat ibu terkadang jadi salah mengambil langkah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Prodi D3 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Mina Yumei Santi saat menjadi pemateri dalam kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Kader Tentang Deteksi Dini Kurang Energi dalam rangka pengabdian masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta di Aula Kantor Kecamatan Sawangan, Jumat (26/7/2024).
âDari sampel di wilayah DIY Jateng ada sekitar 70,8 persen ibu menyusui masih percaya pada mitos, contohnya seperti ibu menyusui tidak boleh tidur siang, kemudian ibu menyusui tidak boleh makan yang amis, tidak boleh makan pedas, dan banyak lagi,â ungkap Mina.
Mina berpesan kepada para kader jika masih menemukan masyarakat yang percaya mitos tersebut untuk diedukasi.
âSehingga ibu ibu tidak lagi terpengaruh apalagi mengikuti,â harapnya.
Pada kesempatan yang sama Dosen Prodi D3 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang juga Ketua TP PKK Kecamatan Sawangan Niken Meilani sebagai pemateri selanjutnya menyampaikan, tema pelatihan kader tentang pencegahan kurang energi kronis (KEK) dan anemia dalam upaya menurunkan dan mencegah stunting.
âDampak jika ibu hamil kurang energi kronis yaitu anemia, risiko bayi lahir prematur, perkembangan otak janin terhambat, resiko bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah dan bayi berisiko stunting,â jelasnya.
Lebih lanjut Niken Meilani mengungkapkan cara mencegah dan mengatasi anemia pada ibu hamil salah satunya dengan makan makanan bergizi sesuai isi piringku.
âMengkonsumsi tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, sehari 1 tablet jika tidak anemia,â lanjutnya.
Jika ibu hamil anemia ringan, 2 tablet sehari, kemudian menghindari makanan atau minuman yang bersifat mengikat zat besi seperti teh, kopi, minum tablet tambah darah dengan susu.
âSerta memperbanyak minum air putih 8 sampai 12 gelas per hari,â pesannya.
Ahli Gizi dari Puskesmas Sawangan 1 Ida Prastiwi mengatakan anemia adalah suatu penyakit kekurangan sel darah merah. Ibu hamil dikatakan mengalami anemia apabila kadar hemoglobin ibu kurang dari 11 g/dl pada trimester satu dan tiga, serta kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua.
Umumnya, anemia saat hamil disebabkan oleh kekurangan zat gizi serta perubahan hormon tubuh yang dapat mempengaruhi produksi sel darah merah di dalam tubuh.
âUntuk deteksi dini resiko KEK dan Anemia ibu hamil wajib periksa minimal 6 kali selama kehamilan dan 2 kali periksa dokter,â katanya.
Sosialisasi dan pelatihan kader tentang deteksi dini kurang energi dalam rangka pengabdian masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta diikuti kader Posyandu, ketua PKK desa se Kecamatan Sawangan dan Dharma Wanita.