Kota Mungkid, 7/9/2016 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Magelang Bank Bapas 69 meneorehkan prestasi yang gemilang yaitu kembali terpilih menjadi BPR terbaik tingkat nasional (gabungan antara BPR milik Pemerintah serta swasta) versi majalah Infobank kategori BPR beraSet diatas 500 milyar.
Selain itu pada ajang BUMD dan CEO Award tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten/kota se indonesia (APKASI) Bank Bapas 69 meraih tiga kategori penghargan utama yaitu sebagai Top BPR 2016, Top BUMD 2016, dan Top CEO BPR 2016.
Citra Bank Bapas 69 sebagai mitra Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pedesaan bisa dijaga dan ditingkatkan dengan baik “ kata Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP, saat pengundian hadiah utama PD BPR Bank Bapas 69 periode 2 tahun 2016 yang berhadiah 2 buah mobil bertempat di Lapangan Dlimas, Tegalrejo.
Menurutnya Bank Bapas 69 mampu menjalankan peran gandanya secara baik yaitu menjadi penggrak ekonomi masyarakat sekaligus sebagai bapak asuh bagi pelaku UMKM serta sebagai unit usaha yang profit oriented yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Magelang.
Bupati menegaskan bahwa UMKM mengandalkan sumber daya lokal yang tidak mensyaratkan modal yang besar, relatif tidak terpengaruh terhadap flutuasi kurs, dan menyerap banyak tenaga kerja sehingga berpeluang untuk menekan angka pengangguran.
Oleh karena itu ia menghargai langkah-langkah Bank Bapas didalam upaya mewujutkan visi besar yaitu menuju sejuta UMKM.
Frans Suharmaji Direktur utama Bank Bapas 69 mengatakan saat ini jumlah nasabah kredit UMKM mencapai 12.209 atau 41,7% dari kesluruhan nasabah kredit, prosentase ini menunjukkan komitmen untuk mewujutkan sejuta UMKM bukan slogan belaka.” tahun 2015 yang lalu Bapas 69 mendapatkan apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas komitmenya dalam pengembangan UMKM melalui pengenaan bunga yang hanya 0,5% “ tegas Frans
Tahun 2016 ini Bank Bapas 69 berhasil membukukan laba yang diperoleh per juli 2016 sebelum pajak mencapai Rp 17,9 milyar atau naik 35,3% dibanding tahun lalu.yang disetor ke kas daerah sebesar Rp 10,2 milyar atau naik Rp 1,6 milyar dibandingbsetoran tahun lalu Rp.8,6 milyar.
*Simpanan pelajar diminati*
Program simpanan pelajar (SIMPEL) yang mejadi salah satu program pemerintah pusat telah ditindak lanjuti oleh Bank Bapas 69 dengan baik.Sejak digulirkan Maret 2016 hingga saat ini sudah tercatat 3.557 nasabah pelajar dan ditargetkan terus meningkat hingga 5000 nasabah diakhir tahun ini.” Sejak diluncurkan hingga akhir Agustus telah mampu menghimpun dana 1,7 milyar dari 3,77 pelajar padahal pada bulan Maret lalu jumlah penabung baru 495 orang. Kedepan kita akan terus mengkampanyekan program simpel ini, selain ini mendukung program pemerintah, akan banyak pelajar yang mulai gemar menabung.” katanya.
Simpanan pelajar di kemas dalam fitur yang menarik dengan persyratan yang cukup mudah serta sederhana“ dengan Rp. 50.000 penabung berhak diikutkan dalam penarikan undian berhadiah seperti peserta tabungan utama” jelas Frans Suharmaji.
Sementara Direktur Pengembangan inklusi Keuangan Otorita Jasa Keuangan (OJK) Eko Ariantoro mengapresiasi langkah Bank Bapas 69 dalam memperkuat simpanan pelajar, menurutnya pemerintah menargetkan 3 juta nasabah simpel di tahun ini.
“Bank Bapas 69 menjadi salah satu bank terbaik yang mampu mengembangkan simpel dengan rata rata jumlah tabungan per anak mencapai Rp.450 ribu, jumlah ini melebihi rata-rata nasional “ katanya.
Pemerintah melalui OJK menilai program simpanan pelajar ini bisa mengubah *mindset* pelajar bahwa menabung bukan lagi sekedar kewajiban melainkan gaya hidup dalam rangka menyiapkan masa depan.
***** pr.dok kendro humas protokol 9/2016 ******