BERITAMAGELANG.ID - Sekolah Lapangan Iklim (SLI) Operasional Tanggap Covid-19 digelar secara virtual di Kantor Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, Kamis (10/2/2020).
Kegiatan Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) bersama Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Magelang ini melibatkan para petani setempat.
"Kegiatan ini merupakan sinergi antara BMKG, dan Pemerintah Kabupaten Magelang dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat membuka kegitan tersebut secara daring.
Secara khusus ia berpesan agar para petani memetik ilmu dari SLI dengan memulai kenali iklimnya, rencanakan kegiatannya, sehingga hasil panen meningkat.
Karena menurut Dwikorita, pada program SLI sebelumnya telah terbukti mampu meningkatkan hasil panen tomat para petani di Desa Jogoyasan Kecamatan Ngablak di saat daerah lain produksinya sudah mulai menurun. Hasil panen tomat bagus melimpah itu juga diiringi harga yang tinggi.
Melalui SLI pula BMKG mendukung program upaya mendukung ketahanan pangan dengan informasi cuaca dan iklim kepada para petani.
"Kita berkontribusi dengan informasi cuaca agar panen bagus. Itu meningkatkan ekonomi petani," jelasnya.
Dijelaskan Dwikorita, saat ini tingginya curah hujan akibat badai La Nina masih berlangsung. Dampak badai La Nina, di Kabupaten Magelang sekitar 20 persen dari batas (intensitas hujan) normalnya. Bahkan BMKG memperkirakan mulai akhir Desember 2020 curah hujan meningkat.
"Prediksi akan berahir akhir Mei 2021. Jadi masih panjang," terangnya.
Menghadapi itu, lanjutnya, masyarakat diimbau mewaspadai bencana hydrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor beserta tanda- tandanya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mengungkapkan pihaknya mendukung program BMKG dalam upaya meningkatkan pengetahuan iklim para petani dengam selalu menerapkan protokol kesehatan.
Lahan pertanian yang diolah di Kabupaten Magelang mencapai 27 ribu hektar lebih atau sekitar 70 lahan di Kabupaten Magelang digunakan sebagai sektor pertanian. Wilayah Kabupaten Magelang berbentuk seperti cawan yang dikelilingi gunung dan perbukitan. Potensi pertanian agroklimak itu juga didukung stabilitas pasokan air di setiap musimnya.
Dengan SLI BMKG ini, dimungkinkan menjadi pedoman masyarakat petani dalam meningkatkan sumber daya dan pendapatannya.
"Oleh karena itu SLI dapat diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso.
Selain bermanfaat bagi pertanian, dijelaskan Iwan, informasi iklim BMKG juga dapat menjadi acuan untuk mitigasi bencana. Mengingat wilayah Kabupaten Magelang merupakan daerah rawan bencana.