BERITAMAGELANG.ID - Petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos Desa Ngablak Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Purwoto, mengatakan hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi masih berstatus aktif normal.
"Kondisi Gunung Merapi kembali stabil saat ini, tidak ada erupsi susulan setelah pukul 07.45 Jumat (11/05) pagi tadi," jelas Purwoto kepada BeritaMagelang.id.
Menurut Purwoto, kepulan asap letusan dari puncak kawah Merapi pukul 07.49 WIB juga terekam di pos pengamatan Gunung Merapi Ngepos, dengan durasi sekitar 5 hingga 7 menit. Letusan itu disertai suara gemuruh dan guncangan gempa yang turut dirasakan warga.
"Asap letusan berwarna hitam abu-abu vertikal dengan ketinggian kolom mencapai 5.000 meter lebih mengarah ke selatan barat daya dan sebagian ke utara," terang Purwoto.
Sebelum terjadi letusan, lanjutnya, aktivitas Merapi masih berstatus normal, tidak ada tanda-tanda kegempaan maupun aktifitas vulkanik dari dalam tubuh Gunung Merapi. Hingga pukul 08.50 WIB, hembusan asap masih terlihat.
Letusan kali ini, Purwoto menjelaskan adalah letusan freatik dari hembusan uap dan air tanpa diikuti erupsi susulan.
"Hanya saja sebelum meletus teramati suhu kawah sempat meningkat pada pukul 06.00 WIB dan terus mengalami penurunan hingga saat ini. Kondisi itu cenderung aman untuk warga," ungkapnya.
Aktivitas warga lereng barat Merapi Kabupaten Magelang yang sempat panik telah kembali normal. Namun, sejumlah sekolah terpaksa dipulangkan lebih awal. Untuk zona bahaya awan panas, BPPTKG sempat menetapkan radius bahaya hanya lima kilometer dari puncak Merapi.