BERITAMAGELANG.ID - Budi daya lebah madu, khususnya Lebah Lanceng, membawa dampak positif bagi ekologi alam sekitarnya. Hal tersebut yang saat ini dikembangkan oleh pembudi daya madu Lanceng Kebon Pasinaon di Dusun Glagah Desa Sirahan Kecamatan Salam.
Salah satu pembudi daya madu lanceng, Nicko Awan Gumilang, mengatakan, dirinya mengawali budi daya madu lanceng pada 2018 dengan tiga koloni lebah lanceng jenis Tetragonula Leaviceps atau Lanceng Kecil.
"Saat ini sudah menjadi 30 koloni Lebah Lanceng. Jika untuk produksi madu jelas masih kurang banyak, minimal ada 500 koloni. Kami baru panen madu lanceng dua kali, hasilnya belum banyak," ucap Nicko, Kamis (10/12/2020).
Kendati madu yang dihasilkan belum banyak, manfaat lainnya bisa didapat secara tidak langsung, yaitu ekologi alam sekitar dapat terjaga dengan baik. Agar lebah lanceng dapat mencari madu maka tidak boleh ada pestisida sintetis.
"Kebetulan konsep Kebon Pasinaon ini adalah tempat untuk belajar anak-anak PAUD, agar bersentuhan dengan alam. Maka begitu banyak aneka pohon buah dan bunga di tempat ini, sehingga lebah lanceng mengambil serbuk sari madu dari bunga-bunga tersebut," ujarnya.
Ke depannya, warga dusun akan dilibatkan untuk membudidayakan lebah lanceng, agar hasilnya dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar sekaligus menjaga ekologi alam. Dengan demikian koloni lebah lanceng akan semakin banyak dan produksi madu juga meningkat.
"Masyarakat di sini sebagian sudah paham manfaat madu dan cara budi daya lebah lanceng, selain itu ekologi alam di dusun yang masih banyak lahan pertanian akan lebih terjaga," kata dia.