Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan perhutanan Kabupaten Magelang Ir.Wijayanti mengatakan bahwa ketersediaan pangan di daerah ini aman meskipun sempat ada kerusakan pada sejumlah irigasi akibat adanya bencana merapi 2010 yang lalu, akan tetapi produksi beras masih mengalami surplus. Di tahun 2011 yang lalu, Kabupaten Magelang mengalami surplus beras hingga mencapai 61.501 ton dari tanaman padi seluas 52.220 hektar.
Hingga bulan April 2012, surplus 43.792 ton, sehingga sampai akhir 2012 surplus produksi beras di prediksi mencapai 76.331 ton dari luas tanaman 57.314 hektar. "Tahun ini kita telah mengalokasikan dana 2 milyar dari Dana alokasi Khusus (DAK ) pertanian guna memperbaiki sejumlah jaringan irigasi yang rusak akibat bencana merapi, baik jaringan tersier maupun kuarter, yang sebagian telah selesai diperbaiki “ tegas Wijayanti.
Menurut Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Magelang Ir,Agus Liem, bahwa Produksi gabah kering giling (GKG) hingga Juni 2012 mencapai 233.202 ton.Setelah dikonversi menjadi beras tinggal menjadi 133.797 ton.
Sementara yang telah dikonsumsi 1.181.916 jiwa penduduk selama enam bulan terahir sebanyak 62.696 ton, sehingga tersisa surplus 71.101 ton. Adapun padi yang diproduksi oleh petani Magelang sebagian besar jenis IR.46,Inpari,menthik wangi Dll. Dalam rangka meningkatkan produksi beras, kini mulai dikembangkan metode baru dalam bercocok tanam padi, yakni menerapkan System Of Rice Intensification (SRI), metode baru yang diharapkan bisa menjadi rintisan,metode pertanian full Organik dimasa mendatang.