BERITAMAGELANG.ID - Implementasi Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kecamatan Srumbung melampau target yang ditetapkan. Hingga hari ke empat Kamis (18/01/2024) prosentase sudah mencapai 95 lebih berdasar kesadaran masyarakat yang tinggi.
Seperti halnya di Desa Kamongan target sasaran imunisasi yang digelar pada Kamis (18/01) pagi itu dari 142 anak terealisasi 139 anak atau capaiannya telah 97.8 persen.
Dari jumlah sasaran tersebut rinciannya 17 anak merupakan siswa kelas 1 dan 2 SD. Kemudian untuk PAUD ada 52 anak dengan 4 Posyandu yang mengampu yakni Dusun Nganggrung, Tegalrejo, Tempuran dan Kamongan.
"Jadi yang belum di Imunisasi ada 3 anak, karena pindah, sakit, dan pergi," kata Kepala Desa Kamongan Sukino disela sela Kegiatan Imunisasi Kamis (18/01)
Desa Kamongan terdiri dari 400 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1600 jiwa dan sejak sosialisasi hingga pelaksaan PIN tidak ada penolakan dari masyarakat. Bahkan menurut Sukino warga antusias melaksanakan imunisasi karena mereka tahu manfaat dari imunisasi dan akibat serangan polio.
"Jadi masyarakat menyambut baik sehingga capaian dari imuniasi ini sangat tinggi," terangnya.
Uniknya, pihak Pemerintah Desa Kamongan menyediakan hadiah bagi setiap anak yang di imunisasi yakni makanan tambahan berupa susu dan sejumlah camilan sehat. Tidak hanya itu guna mensukseskan program Sub PIN ini pihak desa juga menyediakan transportasi antar jemput bagi siswa PAUD menggunakan mobil ambulan desa.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Srumbung dr. Satoto mengungkapkan, jumlah target sasaran imunisasi secara keseluruhan di Kecamatan Srumbung adalah 4.720 anak. Saat ini, berdasarkan data terakhir hari ketiga yakni Kamis kemarin Sub Pekan Imunisasi di wilayahnya sudah mencapai angka diatas 95 persen bahkan lebih.
Maka dari itu, menurut Satoto pihaknya optimis mampu mencapai target dalam satu pekan. Mengingat sinergi rekan rekan Forkopimcam sampai kelurahan dan kader posyandu merespon baik. Sehingga setelah dilakukan sosialisasi masyarakat menyambut baik.
"Saya optimis target Kabupaten 95 persen tercapai dalam satu pekan ini. Karena sosialisasi dan respon masyarakat sangat bagus," ungkap Satoto.
Dijelaskan Satoto, dengan durasi pelaksanaan terbatas yakni hanya satu pekan atau tujuh hari harus selesai, sementara sasaran imunisasi cukup banyak maka pihaknya menerapkan pola ringkas lokasi dan aksebilitas. Dimana jumlah lokasi kita ringkas hanya 23 tempat dengan memanfaatkan aula balaidesa.Sedangkan untuk petugas adalah para tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas yang merupakan Bidan desa.
'Jika desa yang besar kita bagi ke beberapa tempat, tapi kalau desa yang kecil kita jadikan satu tempat," tuturnya.