DESA WISATA WANOREJO

Desa Wisata ini terletak sekitar 1,5 km ke arah timur candi Borobudur. Pendiri desa ini adalah Kyai Wanu atau Bendhoro Pangeran Haryo anak lelaki Hamengku Buwono II. Baik pengunjung maupun wisatawan bisa melihat masjid kuno beserta bedhug misterius peninggalan Pangeran Diponegoro, mengunjungi sumber air suci Umbul Tirta, makam Kyai Wanu, homestay, makanan rakyat bernama Rengginan, Tempe, Gula Jawa. Banyak wisatawan Belanda dengan andong menikmati acara wisata desa ke desa dengan menyaksikan langsung keindahan arsitektural bangunan milik rakyat, pemangku adat, bangsawan dan juga dapat menyaksikan aneka macam tanaman dan keindahan sawah.
WANUREJO TOURISM VILLAGE
This tourism village is situated around one and half kilometre from Borobudur temple eastward. Kyai Wanu ( Saint Wanu ) or Bendhoro Pangeran Haryo-the son of Hamengku Buwono II, is the founder of village. Visitors and tourist are possible to take a look an old mosque with is mysterious drum as Prince Diponegoro’s inheritance, Umbul Tirta ( sacred spring ), Saint Wanu’s tomb, rengginan ( food made of sticky rice ), tempe ( traditional food made of soybean ), Gula Jawa, etc. Dutch tourist often visit this village by taking Andong ( horse carriage ) to enjoy a rural tour programe. They directly witness the architectural beauty of buildings belongs to common people noblemen and customs caretaker, also a lots of various plant, tree and beautiful paddy and dried field