BERITAMAGELANG.ID - Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Hal ini disampaikan Bupati Magelang Zaenal Arifin saat memberikan arahan pada acara pertemuan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program pencegahan pengendalian penyakit (P2P) terintegrasi yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang, di Lorin Solo Hotel, Sabtu (18/11/2023).
Menurutnya, keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
Selaras dengan hal tersebut, dalam Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Program Pencegahan Pengendalian Penyakit 2020-2024, rencana tersebut mendukung pelaksanaan Renstra Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan visi Presiden Republik Indonesia, yaitu 'Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong'.
Perlu diketahui strategi program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dijabarkan melalui strategi aksi Program P2P diantaranya, perluasan cakupan deteksi dini penyakit menular dan penyakit tidak menular, termasuk pencapaian cakupan standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
Kemudian, pengembangan real time surveilans melalui penguatan sistem survailans nasional dan penguatan sistem jejaring laboratorium nasional, termasuk penguatan laboratorium kesehatan masyarakat.
"Tak kalah penting yaitu peningkatan inovasi pengendalian vektor, termasuk pengendalian vektor terpadu dan pengendalian vektor secara biologis dan peningkatan program pencegahan," kata Zaenal Arifin.
Zaenal Arifin menyebutkan, dari data yang telah diterima, kegiatan program P2P di Kabupaten Magelang terdapat beberapa kegiatan yang masih belum mencapai target diantaranya, orang usia 15 tahun, yang mendapatkan pelayanan terpadu (PANDU) di Puskesmas, penderita Diabetes Melitus usia 15 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar dan ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan Hepatitis B.
Oleh karena itu, Zaenal Arifin berharap peran dan kontribusi semua pihak sangat diperlukan, yang mana untuk pembangunan kesehatan, menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan akibat penyakit serta pencapaian sasaran program berdasarkan komitmen nasional dan internasional.
"Terakhir, saya berpesan untuk senantiasa bergotong royong seiring dan seirama dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Magelang khususnya di bidang kesehatan agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Magelang yang Sejahtera, Berdaya Saing dan Amanah (Sedaya Amanah)," pesan Zaenal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Sunaryo menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular di Kabupaten Magelang.
"Kemudian agar terlaksananya program koordinasi dengan lintas program lainnya terkait ketersediaan sarana dan prasarana dan sumber daya di puskesmas dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular," terang Sunaryo.