BERITAMAGELANG.ID-Dalam upaya meningkatkan efektivitas layanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM) di masyarakat Kabupaten Magelang, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang menyelenggarakan kegiatan "Penguatan Tim Pokjanal Posyandu Kabupaten dan Pembentukan Tim Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Magelang" di Grand Artos Hotel & Convention, Selasa (16/07/2024).
Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari lintas sektor di Kabupaten Magelang tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dr. Sunaryo. Dalam sambutannya, Sunaryo menjelaskan tentang rencana transformasi sistem Integrasi Pelayanan Primer (ILP) dengan Aplikasi MOS (Melayani Orang Sehat) yang merupakan hasil inovasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dan melibatkan unit-unit layanan kesehatan dasar dengan screening.
Dirinya menyebutkan bahwa ILP merupakan sebuah upaya untuk menata dan mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat.
Fokus utama integrasi layanan primer yaitu untuk efisiensi, optimalisasi dan memperkuat pengakuan wilayah melalui digitalisasi dengan mobile apps MOS. Adapun sasaran ILP meliputi ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan lansia. "Ditambah lagi dengan pengendalian penyakit menular dan layanan lintas klaster yang terdiri dari laboratorium, farmasi, kegawatdaruratan, rawat inap bagi Puskesmas dengan rawat inap," ungkapnya.
Integrasi Layanan Primer (ILP) bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Di Kabupaten magelang sendiri, 29 Puskesmas sudah melaksanakan ILP berdasarkan SK Bupati sebagai pelaksana ILP sebagai investasi pelayanan kesehatan primer, penuntasan stunting, dan eliminasi penyakit menular dan penyakit tropis terabaikan terutama TBC dan Kusta.
Sementara itu, Kepala Balkesmas Wilayah Magelang dr. Retno Mratihatani, MH.Kes saat memberikan materi Kebijakan Integrasi Layanan Primer (ILP) menegaskan bahwa ILP memfokuskan pelayanan pada pendekatan berbasis siklus hidup guna memfokuskan pelayanan kesehatan yang lebih komperehensif, responsive dan terjangkau.
"Pemerintah pusat, daerah, desa dan seluruh mitra potensial di bidang kesehatan memiliki peran yang menentukan untuk keberlangsungan integrasi pelayanan kesehatan primer. Harapannya memang tidak ada orang sakit yang tidak tertangani," jelas Retno.
Dalam transformasi ini, layanan kesehatan di tingkat dasar/primer akan diintegrasikan dengan memfokuskan pada siklus hidup sebagai platform untuk penguatan promosi dan pencegahan. Pelayanan akan didekatkan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk meningkatkan promosi kesehatan dan pencegahan serta respon terhadap pandemi dengan menjangkau komunitas dan kunjungan rumah. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) juga akan diperkuat melalui pemantauan dengan menggunakan dashboard data kesehatan per desa.
"Dengan harapan Puskesmas dapat memberikan layanan primer di tingkat kecamatan, Pustu dan Poskesdes (PKD) di tingkat kelurahan/desa, dan Posyandu pada tingkat padukuhan dan RT/RW," harapnya.
Turut menjadi pemateri, Kepala Dispermades Kabupaten Magelang, Gunawan Yudi Nugroho yang memberikan materi tentang Penguatan Tim Pokjanal Posyandu dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer dan dilanjutkan oleh Kepala Sub Bagian Perundang Undangan Bagian Hukum Setda Kabupaten Magelang, Wahyu Tri Palupi mengenai Pembentukan dan Penyusunan SK Bupati Tim ILP Kabupaten Magelang.