BERITAMAGELANG.ID - Kabupaten Magelang terus mendukung program
bonus demografi kependudukan yang dimulai dari merencanakan kelahiran anak
melalui program Keluarga Berencana (KB). Salah satunya dengan Pencanangan
Kampung KB di Dusun Jamburejo Desa Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, Senin (02/10).
Melalui Pj. Sekda Drs. Endra Endah Wacana,
Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP. mengungkapkan pada 2030, Indonesia akan
mengalami puncak Bonus Demografi, dimana kondisi jumlah usia produktif lebih
tinggi dibanding yang tidak produktif.
"Membludaknya tenaga kerja
produktif adalah peluang emas bagi Indonesia untuk menggenjot roda
perekonomian. Idealnya, pertumbuhan ekonomi terpacu, sektor riil terdongkrak,
dan daya saing meningkat. Secara normatif, bonus," ungkapnya.
Dengan adanya kondisi bonus
demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan
kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki
kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap
pembangunan negara.
"Oleh karena itu, untuk meraih
manfaat dari bonus demografi ini diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan
masyarakat dan lembaga terkait serta pemerintah sebagai agent of development
agar manfaat bonus demografi ini dirasakan oleh masyarakat," lanjutnya.
Melalui pembentukan Kampung KB ini
diharapkan menjadi salah satu wadah strategis dalam upaya menyelaraskan
pelaksanaan program-program lintas sektor untuk mewujudkan agenda Generasi Emas
2045.
Di Kabupaten Magelang sendiri, hingga akhir tahun 2016, jumlah penduduk
tercatat 1.257.123 jiwa. Jumlah itu meningkat drastis selama kurun 4 dasawarsa
karena berdasarkan sensus penduduk tahun 1971 tercatat 830.141 jiwa. Hal ini
merupakan sebuah tantangan yang besar di bidang kependudukan, dimana kesuksesan
program kependudukan tidak hanya diukur melalui jumlah rata-rata anak setiap
keluarga, ataupun persentase peserta KB aktif.
Namun, ukuran keberhasilan program kependudukan bisa dilihat dari
tingkat kesejahteraan keluarga ataupun peningkatan kualitas kesehatan dan
tingkat pendidikan setiap keluarga.
"Dimana, setelah 100 tahun
Indonesia merdeka jumlah penduduk Indonesia diperkirakan 70%-nya berada pada
usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang
tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun)," lanjutnya.
Menurutnya, dalam Kampung KB
terdapat Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Rumah Sehat, Genre
(Generasi Berencana), dan Gerakan Masyarakat Sehat, termasuk sarana dan
prasarana pendukung.
Selain itu, Kampung KB juga
merupakan salah satu program revolusi mental berbasis keluarga untuk membangun
karakter bangsa Indonesia. Dengan adanya Kampung KB, diharapkan manfaat program
KB dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di wilayah kategori
miskin, padat penduduk, dan terpencil.
Sementara itu, di Kecamatan
Srumbung, selain di Dusun Jambusari Desa Kemiren, Pemerintah Kabupaten Magelang
juga telah mencanangkan Kampung KB di Desa Polengan. Kedua Kampung KB tersebut
berada di zona bencana erupsi Gunung Merapi.