Asisten Teknis Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Kementerian PUPR, Achjat mengatakan program tersebut dilaksanakan di 15 desa, 13 diantaranya di Kecamatan Borobudur dan sisanya di Mungkid.
"Desa Ngrajek dan Desa Bojong Mendut ada di wilayah Kecamatan Mungkid, yang lainnya di wilayah Kecamatan Borobudur," ucap Achjat, saat ditemui di kantornya, Senin (16/11/2020).
Achjat menjelaskan, dalam program tersebut, pihaknya melakukan rehab rumah warga dimana salah satu kamarnya digunakan untuk homestay.
Intinya adalah stimulan bagi warga, agar rumahnya tampak luwes untuk mendukung pariwisata di Borobudur.
"Harapannya, ke depan homestay tersebut bisa berkembang, agar masyarakat juga mendapat imbas positif karena kawasan Borobudur telah menjadi kawasan super prioritas wisata," harapnya.
Untuk pendataan rumah warga yang akan direhab, menurut Achjat, pihaknya melibatkan pihak desa setempat. Serta dalam pengerjaan rehab rumah pihaknya menggunakan tenaga tukang warga setempat.
Sebagian desa, pembangunannya telah dilaksanakan pada pertengahan tahun ini, dan sebagian lagi pada bulan Oktober, dengan anggaran Rp 50 Milyar.
"Rumah yang direhab merupakan usulan dari kepala desa setempat, kami hanya membangunkan dan ke depannya homestay tersebut di bawah Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang," jelasnya.
Desain rumah, menjurut Achjat, sudah dibuat dari pusat. Kemudian rumah-rumah tersebut akan direhab dengan tema yang sama. Kendati demikian, pihaknya tidak memaksa desain tersebut dan dikembalikan kepada tuan rumah.
"Secara garis besar desain rumah dibuat tradisional, dengan hiasan batu bata ekspose, terdapat gapura di halaman rumah, bagian depan rumah dibikin panggung dan lain-lain," ungkapnya.
Termasuk jika ada rumah yang dibuat sebagai toko suvenir, galeri atau warung kelontong desain juga bisa menyesuaikan. Desain juga menyesuaikan keinginan pemilik rumah, asal masih tetap sesuai dengan tema.