BERITAMAGELANG.ID - Perayaan Maulid Nabi Muhammad digelar secara harmonis oleh warga Dusun Ngetos Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selama tiga pekan, warga bantaran Kali Blongkeng ini menggelar Festival Grebeg Ndeso sebagai syiar agama Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, sekaligus mengajak masyarakat untuk mendekat dan menonton.
"Suasana meriah Grebeg Ndeso ini berlangsung pada 05 - 15 April. Ada pasar malam, bazar potensi lokal, pengajian akbar, lomba kreativitas pelajar, kirab budaya hingga pentas sejumlah kesenian tradisional," kata Ketua Penyelenggara Grebeg Ndeso Ngetos, Anang Imamudin, Minggu (15/04).
Salah satu rangkaian acara meriah adalah digelarnya kirab budaya yang diikuti ratusan warga. Kirab ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 2 kilometer menyusuri jalur alternatif Magelang - Kulonprogo. Dalam kirab itu para peserta membawa berbagai potensi desa masing-masing, serta replika hewan pertanian berukuran besar seperti sapi dan kerbau.
"Selain diharapkan meningkatkan ekonomi masyarakat, kegiatan budaya ini juga menjadi sarana promosi ikon wisata terpadu yang dimiliki Dusun Ngetos. Kita juga memperkenalkan potensi wisata Dusun Ngetos, seperti home stay, tubing di Kali Blongkeng dan home industry aneka olahan makanan tradisional," lanjut Anang.
Secara terpisah, Kepala Desa Sriwedari, Sunardi mengungkapkan event Grebeg Ndeso ini merupakan sinergitas antara Pemerintah Desa dan masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada.
"Kita mendukung penuh kegiatan warga Ngetos. Konsep berbasis wisata tradisi ini ke depan akan lebih tertata agar mendatangkan wisatawan," ungkap Sunardi.
Sementara Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Magelang Tavip Supriyanto yang menyempatkan diri hadir dalam acara tersebut tampak antusias menyaksikan karnaval potensi desa dan atraksi sejumlah dolanan bocah di event Jambore Dolanan Tradisional.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, Tavip bersama Forkopimcam Muntilan didaulat menjadi juri di salah satu lomba tradisional yang berlangsung menarik dan meriah.
Tavip mengapresiasi kegiatan Grebeg Ndeso. Menurutnya, rangkaian acara ini merupakan ide bagus dan orisinil dari warga dan untuk kesejahteraan warga.
"Kita mengapresiasi Grebeg Ndeso ini sangat otentik penuh kearifan lokal berbasis masyarakat. Sehingga harus kita dukung agar ke depan bisa menjadi agenda destinasi wisata Kabupaten Magelang agar semakin unik dan mendunia," harap Tavip.
Sebagai puncak acara Grebeg Ndeso, Minggu malam (15/04) digelar pagelaran wayang kardus dengan menampilkan dalang lokal yang diiringi alat musik unik, dari bahan bekas seperti ember, panci dan drum.