BERITAMAGELANG.ID - Kepala Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Magelang, Sri Hartini, memberi keterangan soal kelangkaan
daging ayam potong di pasaran karena harga yang melambung tinggi. Sri menyebutkan,
kelangkaan disebabkan beberapa faktor.
"Sebenarnya ketersediaan ayam potong
sendiri sudah terkuras sejak bulan Ramadan kemarin. Bahkan sampai meminta ayam
yang apkiran (ayam dengan kualitas buruk). Otomatis para peternak ini butuh
waktu untuk menyediakan ayam potong kembali," terang, Sri Hartini, saat dikonfirmasi,
Selasa (24/07).
Selain itu, lanjut Sri Hartini, kondisi cuaca
juga sangat berpengaruh terhadap ketersediaan ayam potong. Pasalnya, pergantian
cuaca banyak menyebabkan ayam mengalami sakit dan juga mati, sehingga berdampak
pada produksi ayam potong.
"Harga pakan ayam yang naik, juga turut
mempengaruhi. Ditambah lagi, diduga ada semacam monopoli yang hingga saat ini
masih dalam proses penyelidikan. Saat ini Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
(KPPU) juga sudah turun untuk ikut mengawasi di lapangan," ungkapnya.
Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya
broker-broker ayam yang ingin mengambil keuntungan lebih, dengan menaikan harga
ayam potong tersebut.
"Sebenarnya keinginannya adalah si broker
ini segera menurunkan harga, supaya para pedagang ayam ini bisa tetap berjualan
kembali," jelasnya.
Sri Hartini mengatakan, saat ini Satgas pangan juga
telah turun memantau langsung di lapangan terkait kondisi naiknya harga ayam
dan juga kelangkaan ayam, baik di tingkat peternak maupun pedagang.
Kendati demikian, Hartini juga memastikan bahwa,
ketersediaan ayam potong di Kabupaten Magelang dalam waktu dekat akan kembali
seperti semula.
"Sebetulnya ketersediaan ayam sudah ada
karena baru saja masuk. Tetapi butuh waktu beberapa saat. Saya perhitungkan kalau
40 hari sejak bulan Ramadan kemarin, seharusnya hari Senin ini sudah bisa berjualan
kembali," tutupnya.