BERITAMAGELANG.ID - Jelang Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriyah, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang melakukan pemantauan kondisi hewan kurban wilayah setempat.
Kepala Bidang Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Jhon Manglapy mengatakan, untuk mencegah masuk dan beredarnya penyakit hewan menular strategis (PHMS) atau tidak layak konsumsi lainnya, pihaknya melakukan pemeriksaan di tempat penjualan hewan kurban yang ada di Kabupaten Magelang.
"Ada dua tim petugas pemeriksaan hewan kurban, meliputi 54 orang, terdiri 10 orang dokter hewan, 44 orang petugas. Pemeriksaan hewan, selain hindari penyakit pada sapi, juga umur, kesehatan hewan, termasuk menentukan sapi jantan. Sapi betina tidak boleh dipotong," kata Jhon di sela-sela pemeriksaan hewan kurban, Rabu (7/8).
Selain pemeriksaan, Dinas Peternakan dan Perikanan juga mengimbau panitia kurban untuk tidak menggunakan plastik saat mendistribusikan daging kepada warga, dan disarankan menggunakan besek, untuk memberdayakan perajin besek.
Petugas Dispeterikan Kabupaten Magelang terus mengintensifkan pemantauan lalu lintas hewan kurban. Selain di sejumlah pasar hewan, pemantauan dan pemeriksaan dilakukan di sejumlah llapak pinggir jalan yang bermunculan jelang Idul Adha ini.
"Menjelang Idul Adha, intensitas pemantauan terus kami tingkatkan. Apalagi, lalu lintas hewan di daerah ini tergolong tinggi. Sebelumnya, monitoring ke sejumlah pasar hewan sudah rutin kami lakukan setiap hari pasaran. Ini penting untuk mencegah masukkan PHMS," tegasnya.
Tim berjumlah 55 orang tersebut, berkeliling ke sejumlah lapak dan pasar hewan di Kabupaten Magelang. Dalam pemantauan kali ini, tim tidak menemukan hewan kurban yang berpenyakit. Pemantauan hewan kurban masih akan terus dilakukan hingga Hari Raya Idul Adha 11 September 2019.
Sementara itu, jelang Idul Adha, harga jual hewan kurban di Kabupaten Magelang terpantau mengalami kenaikan hingga 10 persen dibanding harga jual hari biasa. Kenaikan harga hewan kurban karena permintaan konsumen meningkat, terutama sapi dan kambing.
"Ya rata-rata kenaikan harga sapi antara 5 hingga 10 juta per ekornya. Jika hari biasa, harga berat sapi sekitar Rp 45.000 per kilogramnya. Jelang Hari Raya Kurban, harganya naik jadi Rp 50.000 hingga Rp 55.000 per kilo gramnya," kata penjual sapi asal Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Dalyono, Rabu (7/8).
Menurut Dalyono, saat ini pihaknya sudah menjual sekitar 196 ekor sapi, dengan harga antara Rp 15 juta hingga Rp 21 juta per ekor. Hanya saja, permintaan konsumen tertinggi adalah sapi dengan berat antara 390 sampai 400 kilogram.
"Ya rata-rata harga sapi yang diminati konsumen senilai Rp 21 juta," jelasnya.