Bupati Magelang Ir.Singgih Sanyoto dalam sambutanya menyampaikan bahwa Peringatan kali ini dilangsungkan dengan sederhana, tiadak ada Karnafal atau pentas kesenian seperti tahun lalu, ini karena keprihatinan kita mengingat sebagian warga Kabupaten Magelang sedang terkena bencana banjir lahar dingin yang hingga saat ini masih berada di pengungsian.
Oleh karena itu tirakatan yang kita laksanakkan seperti saat ini guna memohon kepada yang Kuasa semoga Kabupaten Magelang terhindar dari segala bencana, serta memohon semoga kedepan Kabupaten Magelang dapat lebih sejahtera. Bupati juga mengatakan yang diperingati selama ini adalah hari jadi/ kepindahan Ibu Kota Kabupaten Magelang di Kota Mungkid ini.
”Pemkab Magelang tidak pernah memperingati hari jadi Kabupaten Magelang, ini dimaksud guna menghormati para pahlawan yang telah berjuang, ini masalah yang sangat peka, mengingat didalam sejarah Bupati I hingga ke 5 pengangkatanya dengan SK ( Slip ) dari pemerintah hindia Belanda.jadi yang keputusanya dari pemerintah kolonial tidak diperingati “ katanya.
Menyinggung tentang kemajuan Kota Mungkid kedepan Bupati menyampaikan bahwa Kota Mungkid diharapkan tetap pada konsep seperti kondisi saat ini yaitu sebagai Ibukota Pemerintahan, sebagai tempat pengembangan Agama,ilmu pengetahuan budaya Dll. Sedangkan simpul-simpul ekonomi di kembangkan di sepanjang jalan Negara seperti Armada hingga perbatasan dengan jogjakarta di Kecamatan Salam,jalur Magelang Salaman Dll.
Pemerintah Kabupaten senantiasa tetap akan konsisten untuk selalu menjaga tata ruang sehingga nantinya tidak bertentangan dengan Kawasan Setrategis Nasional yang menjaga kelestarian Candi Borobudur. Sehingga Kabupaten Magelang tetap indah dilihat, nyaman dihuni serta masih memiliki udara yang sehat karana terbebas dari polusi perkotaan.
“Kalau kita tidak menjaga jalur hijau ini, niscaya tata ruang, lahan pertanian akan semakin berkurang tergusur oleh perumahan.karena diera kapitalis yang berkuasa adalah pemlik modal “ .