Setiap tahun, Pemerintah Kabupaten Magelang memberangkatkan calon haji, dan tahun 2016 ini, Kabupaten Magelang memberangkatkan 4 kloter haji, demikian disampaikan Ahmad Rosyidi, Kabid Pelayanan Haji dan Umroh Kementrian Agama Kabupaten Magelang saat menjadi narasumber talkshow di Radio Gemilang FM dengan tema “Persiapan Haji Kabupaten Magelang” beberapa waktu lalu. Rosyidi menjelaskan, yang pertama berangkat adalah kloter 33 yang merupakan jamaah utuh kabupaten Magelang berjumlah 355 jamaah. Kloter ini telah diberangkatkan ke asrama Donohudan pada 20 Agustus 2016.
Lalu ada kloter 57, 58 dan 59 yang diberangkatkan pada 30 Agustus 2016 dengan komposisi yang berbeda-beda. Kloter 57 akan bergabung dengan Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Temanggung sebanyak 65 jamaah. Kemudian kloter 58 merupakan kloter utuh yang terdiri dari 355 jamaah yang juga diberangkatkan pada 30 Agustus 2016. Yang terakhir kloter 59 terdiri dari 98 jamaah akan diberangkatkan menuju Donohudan pada 30 Agustus 2016 dan akan bergabung dengan Wonosobo.
“Sudah diatur, jadi tiap satu hari ada tiga pemberangkatan. Untuk kloter 33 berangkat dari Pemda Magelang pukul 15.30 sampai Donohudan pukul 19.00. Kemudian kloter 57 berangkat pukul 04.30 sampai Donohudan pukul 08.00 sehingga akan Sholat Subuh di Pemda dan diharapkan sudah wudlu dari rumah. Sedangkan kloter 58 berangkat pukul 07.30 sampai Donohudan pukul 10.00. Yang terakhir kloter 59 berangkat pukul 15.30 sampai di Donohudan pukul 19.00”, ungkap Rosyidi.
Pihak Kementrian Agama selalu mengingatkan kepada jamaah agar tidak perlu khawatir bergabung dengan jamaah beda daerah. Petugas kloter selalu siap melayani jamaah selama 24 jam. Sebelumnya para pendamping haji juga sudah diberikan diklat sehingga akan dapat melayani para jamaah secara baik dan maksimal.
Rosyidi berpesan agar para calon jamaah haji senantiasa menjaga kesehatan. “Alhamdulillah kami sudah menyelenggarakan bimbingan latihan manasik haji sebanyak 15 kali bahkan ada yang 20 kali, saya pikir sudah cukup. Tapi kami menghimbau yang pertama adalah dijaga kesehatan fisiknya sebab ibadah ini merupakan ibadah yang banyak menggunakan fisik. Kemudian mulai makan secara teratur dan dijaga kualitas makanannya”, jelasnya.
Rosyidi juga menekankan pentingnya Ilmu Manasik, bila ada yang kurang dimengerti bisa minta bimbingan kepada petugas. Yang penting jangan sampai berbuat hal yang jelek seperti berbangga-bangga dan fasik serta juga harus lebih menahan emosi karena bisa mengurangi kemakbulan ibadah haji. Selain itu juga mesti dipahami betul, mengenai seluk beluk hotel serta transportasi apa saja yang akan dipakai di Mekkah dan Madinah.
Di beberapa media, pejabat Kemenag menghimbau bahwa bila sandal jamaah haji itu jatuh maka tidak usah diambil lagi, maksudnya adalah untuk menghindari agar jamaah tidak terdorong hingga jatuh. Apalagi bila badannya tidak kuat, kemungkinan badannya bisa terinjak oleh jamaah yang lain.
Rosyidi juga berpesan pada seluruh petugas kloter bahwa apapun yang dikerjakan harus direncanakan dengan koordinasi yang baik. Harus melayani jamaah haji secara profesional. Selain itu juga harus memberi pemahaman yang jelas kepada jamaah jangan sampai terjadi perbedaan seperti misalnya cara sholat di pesawat. Sebisa mungkin petugas kloter harus satu kamar atau minimal berdampingan dengan jamaah di penginapan agar sewaktu-waktu terjadi masalah medis akan lebih mudah menangani. Serta mereka juga harus menjelaskan aturan-aturan yang berlaku di penginapan termasuk larangan-larangannya.
Mengingat waktu keberangkatan haji sudah dekat, Kemenag menyampaikan agar para ketua kloter selalu mengingatkan kepada jamaah agar terus mengedepankan rasa kekeluargaan supaya bisa saling toleransi dan ibadah dengan nikmat. Kemudian bagi jamaah yang akan lempar jumrah harap perhatikan faktor keselamatan.
Kemudian, kaitannya dengan air zam-zam, jamaah haji dimohon untuk tidak membawa dan memasukkannya ke dalam koper. Sebab pasti akan ketahuan oleh alat sensor dam konsekuensinya koper yang bersangkutan akan disita oleh pihak Arab Saudi.
Selain itu, bagi calon jamaah haji, ketika memasuki lingkungan Pemda harap memasang stiker pemberangkatan khusus yang telah diberikan di kaca depan kendaraan yang mengantarkanya agar dapat masuk ke dalam halaman Pemda Kabupaten Magelang.(fanyrachma-hy-r)