Kota Mungkid, 7/11/2017. Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan percepatan swasembada hortikultura pada 2019 agar dapat memenuhi kebutuhan
dalam negri khususnya bawang putih, untuk komoditas lain seperti Padi, Jagung dan Kedelai ( PAJALE ) dan Cabai sudah dapat terpenuhi bahkan untuk
bawang merah kita sudah melakukan ekspor ke tailan ,cina dan singapura “ kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam sambutanya yang dibacakan oleh
Ir.Yazid Taufik MM, Direktur Pengolahan dan perencanaan Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian RI pada acara penanaman secara serentak bawang putih
di Kabupaten Temanggung, Magelang dan Lombok Timur.
“ semoga ini menjadi momentum kebangkitan bawang putih di Indonesia dan Kaliangkrik pada khususnya “ harapnya. Menurutnya untuk swasembada bawang putih pemerintah pusat hanya membutuhkan
73.000 Ha, sedangkan permintaan kebutuhan bawang putih di Indonesia mencapai 500.000 ton/ tahun dan baru bisa memenuhi 20.000 ton/ tahun dan selebihnya dipenuhi dengan impor dari tiongkok.
Lahan bawang putih di indonesia total mencapai 1720 Ha yang didanai dari APBN, dan 400 Ha dari Importir yang diwajibkan menanam bawang putih.
Oleh karena itu dengan adanya swasembada baawang putih di Desa Adipuro Kecamatan Kaliangkrik ini diharapkan mampu mempercepat swasembada hortikultura khususnya bawang putih yang prospeknya cukup bagus dan dapat
tumbuh serta berhasil dengan baik .
Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP dalam sambutanya yang dibacakan oleh Drs.Endra Endah Wacana, menyambut baik kegiatan ini mengingat bawang putih
sempat mengalami kejayaan di Kabupaten Magelang yaitu di Kecamatan Kaliangkrik.
“Tahun 1990 bawang putih pernah mengalami kejayaan di sini semoga tahun ini kejayaan itu kembali dan akan tercium harum wanginya bawang itu kembali
“ harapnya. Kabupaten Magelang memiliki lahan bawang putih seluas 100 ha yang berada di Desa Adipuro Kaliangkrik dengan total anggaran mencapai 8 milyar.
Pada kesempatan tersebut diserahkan bantuan untuk kelompok tani berupa 3.sepeda motor roda tiga untuk angkutan bawang , traktor, alat alat
pertanian serta pupuk dari Kementerian Pertanian, Bank Indonesia serta pengusaha.
***pr.dok kendro humasprotokol 11/2018 ****