“Borobudur dipilih lebih prioritas daripada Sendangsono, karena Borobudur merupakan tanda semangat religiusitas dari agama Budha. Toleransi beragama di Borobudur ditampakkan di sini, karena sebagai tempat ibadah umat Budha, namun yang memeliharanya mayoritas adalah umat Islam,” kata Romo Budi Purnomo, Ketua Komisi Hubungan Antar Agama Keuskupan Semarang.
Dalam kunjungan itu, Kardinal Taurant didampingi Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Leopoldo Grelli, DUta Besar Indonesia untuk Vatikan Suprapto Martosetomo, didampingi perwakilan dari Keuskupan Semarang. Di usai mengantar Kardinal Taurant mengunjungi Candi peninggalan Dinasti Syailendra abad kedelapan itu, Budi mengungkapkan kunjungan tersebut merupakan kerja sama Komisi Hubungan dan Kerja Sama dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya pastoral Katholik tetapi juga
komisi interreligius dan kenegaraan.
Selama di Indonesia mulai Selasa (24/11) hingga Selasa (1/12) mendatang, kunjungan rombongan dari Vatikan ini lebih banyak untuk menjumpai tokoh-tokoh lintas agama. Bahkan, dua hari lalu, mereka telah berdialog intensif dengan para pemuka agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), dan lainnya.
“Ini adalah komitmen bahwa Sang Kardinal sungguh-sungguh dalam menjalani dialog yang paling komplit. Toleransi saja tidak cukup dalam rangka hubungan anntar agama, toleransi adalah minimal. Diperlukan pengetahuan lebih tentang agama lain untuk bisa hidup saling mencintai di dunia,” tambah Budi.
Romo Markus Solo, Sekretaris Pribadi Kardinal Taurant mengungkapkan focus kegiatan Kardinal Taurant saat ini adalah dialog Kristen Islam Asia dan dengan Amerika Latin. “Indonesia menjadi salah satu Negara di Asia yang dikunjungi karena di sini terdapat banyak jenis perbedaan tetapi dapat hidup dengan damai,” katanya.
Presiden Komisaris PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, SD Darmono menyambut baik kunjungan ini, karena akan menjadi syiar tentang Indonesia khususnya Candi Borobudur di internasional. Ia berharap dari sini, kepercayaan masyarakat dunia akan kenyamanan di Borobudur akan meningkat dan pada akhirnya meningkatkan jumlah wisatawan.
***)Widodo Anwari Humas&Protokol