MAGELANG (2 Mei 2017) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi wilayah terdampak banjir bandang di Dusun Deles, Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Selasa (02/05). Sebelumnya, Khofifah juga menyempatkan menengok korban selamat di RSUD Tidar, Magelang.
Khofifah mendorong pemerintah daerah segera memiliki peta daerah rawan banjir dan longsor. Peta tersebut nantinya menjadi acuan bagi Pemda untuk memperbolehkan suatu lokasi ditempati masyarakat atau tidak. Selain berguna untuk mengantisipasi dan evakuasi bila bencana datang.
"Jika memang lokasi banjir dan tanah longsor masuk dalam zona rawan bencana maka seharusnya tidak dapat ditinggali penduduk. Di situlah Pemerintah daerah melakukan fungsi pengawasan," ujar Khofifah di Kantor Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang di sela-sela acara penyerahan bantuan sosial bagi keluarga korban bencana banjir bandang.
-
Total bantuan yang diberikan sejumlah Rp. 321 juta, terdiri dari santunan kematian bagi 13 ahli waris, korban meninggal sebanyak Rp.195 juta, korban luka sejumlah Rp.15 juta kepada tiga orang, dan bantuan logistik sejumlah Rp.116,5 juta. Bantuan secara simbolis diberikan di Aula Kecamatan Grabag, Magelang.
Selepas penyerahan bantuan, Khofifah dan rombongan langsung menuju titik lokasi bencana menggunakan motor trail sejauh kurang lebih 3 kilometer. Khofifah dibonceng salah seorang personel wanita Taruna Siaga Bencana (Tagana). Kondisi jalan yang terjal, sempit, dan licin cukup membuat Mensos dan rombongan kerepotan.
Khofifah menyempatkan menyambangi dapur umum lapangan (Dumlap) yang menyediakan makanan bagi para pengungsi. Setelah itu, Ia mengunjungi Pondok Anak Ceria (PAC) yang didirikan Kementerian Sosial.
Di tempat tersebut Khofifah mengajak anak-anak korban banjir bandang bermain dan bersholawat. Khofifah juga membagikan mainan dan makanan ringan untuk menghibur anak-anak tersebut.
"Apa yang bapak ibu rasakan, saya juga turut merasakan. Semoga kejadian seperti ini (banjir bandang-red) tidak berulang kembali. Bagi keluarga korban meninggal semoga diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran. Semoga khusnul khatimah," tuturnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengajak seluruh masyarakat Dusun Deles, Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk segera bangkit dari kejadian duka banjir bandang ini.
“Banjir bandang adalah salah satu ujian dari Tuhan. Jika kita bisa melewati ujian dengan lapang dada, Insyaallah kita akan semakin ditinggikan derajatnya di hadapan Allah," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan adanya opsi relokasi. Ia menegaskan, hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan Pemkab Magelang. Pemda menyiapkan lahan, sedangkan Kementerian Soaial memberi bantuan isi hunian tetap berupa perabotan rumah, peralatan dapur, tempat tidur, dan lain sebagainya senilai Rp.3 juta.
Menurutnya, relokasi penting dilakukan untuk menghindari bencana alam dan kerugian yang lebih besar. Terutama kehilangan nyawa akibat bencana alam seperti tanah longsor dan banjir.
"Daripada terus menerus merasa was-was tertimpa bencana, lebih baik pindah," imbuhnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemerintah melalui Kementerian Sosial juga akan mengembangkan dan memperbanyak keberadaaan Kampung Siaga Bencana. KSB dimaksudkan untuk mempersiapkan warga di daerah rawan bencana menghadapi bencana alam. Target hingga 2019, berdiri sebanyak 1000 KSB.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran dan perhatian Mensos beserta jajarannya guna memberikan dukungan dan bantuan moril maupun materiil kepada warga masyarakat yang terdampak bencana.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada korban yang meninggal dunia, semoga almarhum- almarhumah diterima di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran di dalam menerima musibah ini. Kepada korban yang menderita luka-luka, semoga segera diberikan kesembuhan”, ujar Bupati dalam pidatonya menyambut Mensos di Aula Kecamatan Grabag, (02/05).
Bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi pada saat hujan deras melanda kawasan sekitar Gunung Telomoyo pada tanggal 29 April 2017 siang dan menyebabkan sungai Ndaru yang bermuara pada Sungai Elo meluap dengan membawa material longsor, menerjang permukiman penduduk.
Daerah terdampak bencana meliputi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Grabag dan Kecamatan Ngablak. Daerah terdampak bencana di Kecamatan Grabag terdiri dari Dusun Sambungrejo, Nipis, dan Karanglo yang berada di Desa Sambungrejo, serta dusun Deles dan Kalisapi yang berada di Desa Citrosono.
Sedangkan daerah terdampak bencana di Kecamatan Ngablak terdiri dari dusun seloprojo, Pernolo, dan Ngaglik Desa Seloprojo.
Fany Rachma | Pranata Humas Diskominfo Kabupaten Magelang