Menurut Bupati tidak lama lagi akan diresmikan pusat perbelanjaan dan perhotelan di wilayah Kecamatan Mertoyudan, juga akan dibangun pusat perbelanjaan serta hotel di wilayah Kecamatan Muntilan.
“ hal ini menandakan bahwa suasana di Kabupaten Magelang kondusif sehingga kini mulai diminati infestor,kedepan semoga menjadi roda ekonomi penyedia lapangan pekerjaan “ katanya.
Meskipun kondisi pasca erupsi merapi berangsur-angsur pulih, namun kedepan masih ada tantangan yang cukup berat yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Magelang yaitu recaveri ekonomi yang menelan dana yang cukup besar serta perlu penanganan yang ekstra hati-hati.
Menyinggung tentang penambangan pasir yang menggunakan alat berat Bupati meminta kepada Kepala Satpol PP untuk bersikap tegas dan tidak ragu untuk menindak kepada siapapaun yang melanggar aturan menambang dengan alat berat.Pemerintah Kabupaten Magelang tidak pernah memberikan ijin penambangan menggunakan alat berat.
Sementara itu Ustad Drs. Wijayanto MA, yang juga Dosen UGM dalam tauziahnya menyampaikan bahwa Syawalan /Halal Bihalal merupakan tradisi khas masyarakat Indonesia,yang tidak dilakukan oleh bangsa lain, oleh karena itu tradisi semacam ini perlu dipertahankan karena murni kebudayaan bangsa kita.
“Halal Bihalal berasal dari bahasa arab ,namun jika dimaknai di arab maka akan berbeda” katanya.*
Ustadz Wijayanto berharap perbedaan yang sering terjadi berkaitan dengan penentuan jatuhnya hari lebaran tidak perlu di perdebatkan , karena dengan perdebatan justru akan semakin menjadikan umat islam itu sendiri akan terpecah belah.
Pada kesempatan tersebut Wijayanto meminta kepada semua hadirin untuk berdiri serta memijat punggung orang yang berada di depanya, menurutnya hikmah halal bihalal adalah seperti itu, bisa melepas semua jarak dan provesi dimana dihadapan Allah semua umat adalah sama tidak memandang derajat,pangkat,harta maupun provesi dan lain sebagainya.