Ada yang berbeda di Puskesmas Mertoyudan I Kecamatan Mertoyudan Kabupten Magelang. Seperti biasa karyawan karyawati puskesmas ini melakukan apel pagi pukul 07.15, namun ada yang berbeda pada hari Senin 21 April 2014, bukan karena setelah liburan panjang selama 3 hari, karena hari besar keagamaan Paskah jatuh pada hari Jum’at dan Sabtu dijadikan hari cuti bersama, tetapi semua karyawan-karyawatinya memakai pakaian nasional terutama adat jawa. Mereka sepakat ingin memperingati “Hari Kartini” tetapi dengan tidak meninggalkan tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kata dr.Oktora Kunto Edhy, Kepala Puskesmas Mertoyudan I, saat ditanyai ditengah-tengah pelayan.
“Kami berinisiatif untuk ikut serta dalam memperingati hari Kartini 21 April ini, karena teman2 mengajukan usul dan sepakat untuk mengenakan baju daerah saat pelayanan,” katanya. Dengan memakai pakaian daerah ini kami bermaksud untuk meneladani spirit atau semangat dari RA.Kartini. Beliau ini memberikan teladan kepada kita untuk mau berubah. Dari keterbelakangan menjadi maju dengan memberikan pendidikan kepada kaum wanita. Kalau sekarang tidak seperti itu lagi, kita harus selalu berinovasi terhadap program program puskesmas atau kesehatan yang bisa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Nah semangat dari Kartini itulah yang pingin kita implementasikan sehingga kinerja kita menjadi lebih baik lagi, jelas dokter yang akrab dipanggil Kunto.
Memang wajah dan tampilan Puskesmas Meroyudan I yang terletak di Jalan Moyor Bambang Sugeng, jalan raya yang menghubungkan Kota Magelang dengan Yogyakarta tersebut baru direhabilitasi agar memenuhi standar pelayanan kesehatan, dan ini sudah menjadi tekad Pemerintah Kabupaten Magelang untuk memberikan pelayanan yang memadahi kepada masyarakat dengan merehabilitasi gedung gedung tempat pelayanan umum, termasuk Puskesmas dan Kantor Kecamatan dan Kelurahan.
Dengan wajah dan tampilan baru ini diharapkan karyawan karyawati juga memiliki semangat baru untuk merubah paradigma dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Sekarang Puskesmas Mertoyudan I telah mempunyai tempat pelayanan persalinan 24 jam. “Walaupun baru seminggu dioperasikan, sudah ada beberapa pasien yang kita layani melahirkan disini, jadi setiap hari (24 jam) sudah ada yang piket di UGD,” kata dokter Kunto.
Unggulan pelayanan Puskesmas Mertoyudan I adalah, disamping pelayanan UGD persalinan 24 jam, juga membina masyarakat dengan memberikan contoh menyediakan tanaman obat keluarga, pembuatan kompos dan memilah-milah sampah organik dan anorganik. Di Puskesmas ini juga sudah punya klinik gizi dan pojoklaktasi-nya, dan yang paling berbeda dengan puskesmas lain (mungkin), di halaman belakang Puskesmas ini dibuatkan jalan berbatu untuk teraphy refleksi bagi pasien penderita struke.
Disamping melayani penderita sakit yang bersifat kuratif atau penyembuhan, Puskesmas Meroyudan I juga melayani pelayanan kesehatan yang bersifat preventif atau pencegahan terjangkitnya atau menularnya penyakit. Mengingat wilayah Meroyudan ini dikenal sebagai wilayah endimis Demam Berdarah dan Cikungunya, karena wilayah kita ini terletak pada jalur antara, dimana mobilitas dan pergerakan masyarakatnya sangat tinggi dan selalu bersinggungan dengan masyarakat daerah lain.
Terkait dengan hal itu, menurut dokter Kunto, pihaknya senantiasa menjalin kerjasama dengan lintas sektor termasuk PKK untuk terjun langsung ke masyarakat mengadakan penyuluhan pola hidup sehat dan sekaligus pemberdayaan masyarakat, baik di tingkat desa maupun di lingungan lingkungan RW guna melakukan tindakan pencegahan penularan barbagai macam penyakit akibat sanitasi buruk. Seperti, bekerjasana dengan AKMIL untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Desa Banyurojo, yaitu salah satu desa di Kecamatan Mertoyudan yang berdekatan dengan kompleks AKMIL.
Kecuali itu di setiap desa dan lingkungan RW jangkauan Puskesmas Mertoyudan I, saat ini sudah memiliki Posyandu, baik Posyandu untuk Balita maupun Posyandu untuk Lansia (lanjut usia). Dimana setiap pertemuan Posyandu selalu didampingi petugas kesehatan dari Puskesmas terutama bagi kegiatan yang dilaksanakan secara bersamaan (Pasyandu Balita dan Lansia). Sedangkan yang berbeda jadwalnya, petugas kesehatan lebih memprioritaskan pada pendampingan Posyandu Balita-nya.
Harapan terkait dengan pelayanan kesehatan di Puskesmas Mertoyudan I adalah sarana dan prasarana penunjang kegiatan seperti mebeler, kursi ruang tunggu pengunjung atau pasien dan fasilitas fasilitas mendukungnya. Untuk itu Kunto sangat berharap kepada Pemerintah daerah agar bisa mencukupinya karena hal ini juga sangat berkaitan dengan kenyamanan pelayanan pasien.
Kendala yang dihadapi Puskesmas Mertoyudan I, menurut Kunto adalah kepedulian masyarakat terhadap program program Puskesmas. Walau pihaknya sadar, bahwa masyarakat di wilayah Puskesmas Mertoyudan I ini digolongkan sebagai masyarakat perkotaan dengan mobilitas tinggi (kesibukan kerja dan mencari nafkah) sehingga sangat kurang perhatian terhadap kondisi kesehatan lingkungan. Seperti misalnya, Pemberantasan Sarang Nyamuk, sampai saat ini belum menjadi kebutuhan sehingga perlu diulang-ulang, diberi penyuluhan dan harus selalu didampingi petugas.Sementara itu menurut Kasubag Tata usaha, Indrati,SH saat ini Puskesmas Mertoyudan I memiliki 31 orang personil, 26 diantaranya perempuan. Semua pos pelayanan kesehatan sudah terisi termasuk 5 bidan untuk melayani di desa sebagai Bidan Desa, dan 3 bidan yang melayani di Puskesmas, sehingga tidak ada kendala personil untuk pelayanan kesehatan masyarakat.
Terkait dengan pelayanan, bagi masyarakat yang tidak puas atau merasa dikecewakan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Mertoyudan I, pihaknya menyediakan kotak saran. Seandainya masyarakat ada yang menulis di media, sejauh itu sesuai dengan yang dia lihat, dialami dan dirasakan, kita akan menyadari dan justru berterimakasih karena diberi masukan untuk perubahan kearah pelayanan yang lebih baik, kata Indarti. Namun sampai sekarang belum ada masyarakat yang komplain terkait dengan pelayanan di Puskesmas Mertoyudan I, namun demikian kita akan tetap terus meningkatkan, jelas Indarti. Puskesmas Mertoyudan I setiap harinya membuka pelayanan mulai jam 07.30 dan menutup pelayanan pendaftaran pada jam 11.00 dan setelah itu, kita menyelesaikan pasien pasien yang belum terlayani sampai selesai, biasanya sampai jam 13.00. Namun demikian jika pada jam 13.30 masih ada pasien yang membutuhkan surat keterangan juga masih kita layani. Jika setelah itu masih ada pasien kecelakaan misalnya, ya masih kita layani apabila kita masih ada. Indarti berharap, semoga dengan semangat Kartini ini, kita akan semakin maju, semakin meningkat dengan tidak meninggalkan kewajiban kita sebagai perempuan, sebagai ibu rumah tangga, mendidik anak, tetapi kita juga bisa melayani dengan semaksimal mungkin.*)mahendra-de