Kota Mungkid, 12/1/2017
PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (TWCB PRB) menyiapkan sejumlah strategi guna menghadapi Badan Otorita Borobudur (BOB). Salah satunya dengan menyiapkan sejumlah fasilitas untuk menyambut ribuan turis pada 2019 nanti.
Dirut PT TWCB PRB Edi Setijono mencoba mengawali program bangun desa wisata dengan mendirikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di 20 desa sekitar Borobudur. Setiap Balkondes akan menampilkan keunikan masing-masing desa.
”Saat ini sudah kita rintis dua Balkondes. Dan sampai akhir Desember nanti kita sudah selesaikan 20 Balkondes,” paparnya dalam dalam sarasehan “Membangun Desa Wisata Swadaya” di Balkondes Ngaran, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Setiap Balkondes, kata dia, akan disokong 10 homestay yang masing-masing memiliki minimal 3 kamar. Program ini dinilai dapat mendukung pemerintah yang sedang bersungguh-sunguh menggerakkan sektor pariwisata dan membantu pencapaian target 2 juta wisatawan pada 2019.
“Ini program yang berintegrasi, akan ada perputaran uang di sini. Wisatawan usai berkunjung ke Candi Borobudur bisa menikmati desa wisata di sekitarnya. Mereka juga akan menginap di homestay yang disediakan, karena yang terjadi selama ini wisatawan banyak yang menginap di luar Magelang,” papar Edi.
Menurutnya, memanfaatkan candi Borobudur bisa tanpa menyentuh candi. “Kami ingin mengubah pola, bagaimana memanfaatkan candi Borobudur sebagai warisan budaya bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dengan tanpa menyentuh candi Borobudur,” ujar dia..
Indro mengatakan, untuk mendukung program desa wisata perlu banyak kegiatan seni dan budaya. Selain itu juga kegiatan-kegiatan produktif yang menghasilkan rupiah. Misalnya membuat souvenir seperti tikar, tempat sampah, topi, yang semuanya menggambarkan cerita di 2.700 relief candi Borobudur.
“Warga di sini memiliki garis darah pembuat candi Borobudur. Tanpa disadari warga sudah menjadi EO di setiap kegiatan tradisi, misalnya mitoni, mantu, sertijab dan lainnya. Tinggal dikembangkan lagi untuk kegiatan-kegiatan wisata,” katanya.
Resmikan Empat Balkondes
Menteri BUMN Rini M Soemarno resmikan Empat Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Magelang Rabu (11/1) petang. Empat balkondes tersebut yakni balkondes di Desa Candirejo, balkondes Desa Borobudur, balkondes Desa Karangrejo, dan balkondes Desa Kebonsari. Ditargetkan dua puluh balkondes di 20 desa se Kecematan Borobudur akan selesai pada akhir tahun ini.
Rini Soemarno menjelaskan bahwa kebijakan pendirian balkondes adalah turut menunjuang program pemerintah di bidang pariwisata khususnya terkait pembangunan KSN Borobudur. Balkondes ini nantinya diharapkan akan mendorong perekonomian desa.
“Wisatawan tidak hanya berkunjung ke Candi Borobudur akan tetapi bisa menikmati suasana desa, dan juga bisa mengetahui aktifitas-aktifitas apa yang di kerjakan oleh masyarakat di sekitar Candi Borobudur, sehingga mereka akan mengenal budaya yang ada yang tentunya harus kita lestarikan,” jelasnya.
Selain empat balkondes yang sudah selesai pembangunanya, Rini juga mentargetkan 16 balkondes di desa sekitar Borobudur selesai pengerjaanya pada akhir tahun ini (2017).
“Kita yakin semua balkondes di 20 desa akan terpenuhi pada kahir tahun ini,” ujar Rini.
Pada empat balkondes yang diresmikanya, Dia menilai sudah sesuai dengan yang diharapkan baik pengerjaanya, maupun kwalitas bangunan. Meski demikian homstay uyang merupakan dampingan dari balkondes masih dalam pengerjaan.
“Ya semua sudah sesuai standart yang di tentukan hanya masih kurang homstay sebagai pendaping balkondes yang belum selesai. Kita akan segera kerjakan minimal tiga homstay ada di setiap desa, sebagai pendamping balkondes, ” sebut Rini.***) Widodo Anwari Humas Protokol