BERITAMAGELANG.ID - Bupati Magelang Zaenal Arifin mengungkapkan semua sektor siap menghadapi bencana erupsi Merapi.
Guna memudahkan pemantauan dan penanganan Merapi, Pemkab Magelang melalui BPBD juga mempersiapkan data digital.
"Kami sedang menyiapkan data secara digital masyarakat di lereng Merapi. Untuk mengetahui berapa banyak jumlah jiwa jika harus dilakukan evakuasi," kata Zaenal Arifin di kantor BPBD Kabupaten Magelang, Selasa (10/11/2020).
Di samping itu, lanjutnya, dari data digital itu akan dievaluasi setiap hari termasuk bagaimana mengkoordinasikan para relawan dalam satu garis komando sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.
Zaenal juga menekankan pentingnya menjaga protokol kesehatan di titik pengungsian. Pola pengungsi itu juga terus dilakukan evaluasi karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Menurutnya, di masa pandemi ini para pengungsi juga tetap harus menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan juga tidak berkerumun.
"Artinya memang segala sesuatu terus kita upayakan untuk lakukan perbaikan dari waktu ke waktu," ungkap Zaenal.
Ia berharap Gunung Merapi tidak erupsi agar semuanya aman. Namun jika memang erupsi terjadi Pemkab Magelang telah menyiapkan pola pengungsian daerah Desa Bersaudara/ Sister Village.
Jika pengungsi bertambah, Pemkab Magelang juga telah mempersipkan sarana dan prasarananya seperti di Tempat Evakuasi Akhir (TEA), sekolah-sekolah dan fasilitas umum yang memang diperbolehkan untuk mengungsi.
Zaenal juga memastikan terkait logistik dan anggaran, Pemkab Magelang selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Yang paling penting saat ini sesuai rekomendasi BPPTKG, 9 dusun di 3 desa jadi prioritas awal karena radius 5 kilometer harus disiapkan dalam kondisi Siaga," jelas Zaenal.
Secara khusus Zaenal Arifin mengimbau masyarakat yang masih berada di radius lima kilometer dari Merapi untuk selalu dalam kondisi siaga, hati hati dan terus memantau perkembangan Merapi.