BERITAMAGELANG.ID
- Pemerintah Kabupaten Magelang mendorong para petani untuk bertransformasi
dari pola pertanian konvensional ke era pertanian digital agar produktiftas
hasil panen meningkat.
Hal
tersebut mengemuka saat sosialisasi Agroklimat oleh Badan Meteorologi
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, di pendopo Kantor Kecamatan
Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (04/05).
Kegiatan
untuk memahami perubahan iklim ini diikuti 100 peserta dari 75 petani dan 25
petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Salaman.
Kepala
BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, sudah saatnya para petani menjadi
petani âzaman nowâ yang melek iklim dan teknologi untuk mendukung peningkatan
hasil panenan.
"BMKG
bekerja sama dengan akademisi mengembangkan teknologi digital untuk penyuluhan
pertanian. Petani âzaman nowâ itu petani digital karena penyuluhan bisa
dilakukan secara online, termasuk mengetahui perubahan cuaca, dan iklim hingga harga
jual beli komoditas pertanian," jelas Dwi.
Lebih
lanjut Dwi mengatakan, kegiatan sosialisasi ini sudah dilakukan di 34 propinsi
di seluruh Indonesia. Rata rata peningkatan hasil panen para petani mencapai 30
persen dan mencegah terjadinya inflasi.
"Sukses
rasio panen ini dapat mencegah terjadinya inflasi. Kalau gagal panen akan
mengakibatkan harga pangan naik tinggi dan berujung impor yang memicu
inflasi," lanjut Dwi.
Menurut
Dwi, kegiatan ini untuk mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan swasembada
padi, jagung dan kedelai (pajale) serta ketahanan pangan.
"Dengan
mengetahui kondisi iklim, diharapkan petani dapat menentukan masa tanam,
komoditas dan varietas jenis tanaman. Dengan mengetahui itu, para petani dapat
meningkatkan produktifitas hasil tanam," ungkapnya.
Asisten
Administrasi Umum Setda Magelang, Endra
Endah Wacana mengatakan, saat ini sudah saatnya para petani di Magelang
melakukan transformasi pola pertanian konvensional ke pertanian digital
sehingga terwujud kedaulatan pangan.
"Petani ke depan adalah petani yang tidak
gaptek (gagap teknologi), petani âzaman nowâ berbeda dengan petani
konvensional, ini arahnya ke sana. Sehingga Magelang akan menjadi lumbung padi,
dan Magelang mengembalikan tambang emas bawang putih dan sebagainya," jelas
Endra.
Dalam
kesempatan itu, Anggota Komisi V DPR RI, Sujadi berharap para petani bisa
memahami dan dijalankan sehingga tidak selalu mengalami gagal panen.
"Dicermati
setiap perubahan iklim dan bekerja dengan sungguh-sungguh agar hasil panen bisa
melimpah, karena infrastruktur pendukung seperti saluran irigasi kini sudah
lebih memadai," papar Sujadi.