Pemerintah Desa sudah menyiapkan dua lokasi tempat hunian sementara bagi warga yang terkena bencana banjir lahar dingin kali putih bertempat di Dusun larangan seluas 85x115 m2 dan lapangan Jumoyo 115x110 m2, yang merupakan tanah kas desa dan bengkok Kepala Desa. Kepala Desa Jumoyo Sungkono menegaskan bahwa Pemerintah Desa siap apabila ditunjuk untuk melaksanakan pembangunan tempat hunian sementara secara swa kelola.
Karena menurut sungkono pembangunan secara Swa kelola ini dirasa lebih menguntungkan, mengingat bangunan yang akan dibangun nantinya merupakan calon hunian bagi masyarakat Jumoyo sendiri, disamping itu dari segi pengawasan akan lebih efektif karena setiap hari bisa diawasi mengingat lokasinya di komplek Balai Desa Jumoyo.
“ kami beserta tokoh masyarakat jumoyo sudah melihat contoh Huntara yang berada di lapangan Banyubiru Dukun dan mereka merasa bisa menerima /cocok dengan model bangunanya karena dibanding di selterbok Bangunan Huntara lebih luas dan lebih leluasa sehingga nyaman untuk tempat tinggal” katanya.
Sementara itu Ir.Sutrisno,M Eng. Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan target yang mendapatkan huntara adalah warga yang rumahnya hancur/rawan terkena dampak banjir di kali putih yang saat ini berada di tempat pengungsian .
Pihaknya saat ini sedang melakukan identifikasi baik jumlah,calon lokasi maupun calon penghuni huntara yang akan dibangun di Kabupaten Magelang, mengingat di Kabupaten Magelang ini ada beberapa Desa dan Kecamatan yang
menjadi korban banjir lahar dingin yang berasal dari Gunung Merapi.