BERITAMAGELANG.ID - Pengajian dan doa bersama digelar untuk memohon agar Kabupaten Magelang selalu terlindung dari segala macam bencana. Dalam acara yang digelar di Aula BPBD Kabupaten Magelang, Kamis (2/5/2019) itu, Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana, SE mengungkapkan, skenario mitigasi bencana yang dimiliki saat menghadapi erupsi Merapi 2010 masih jauh dari sempurna.
"Kami menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Magelang, untuk itu tanpa bantuan dan uluran tangan dari Pemerintah Pusat, Polri, TNI, Organisasi Masyarakat, LSM serta Relawan dan komponen bangsa yang lain, mustahil Pemkab Magelang dapat memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat yang terkena musibah," kata Edi saat membacakan Sambutan Bupati Magelang.
Pengajian dan doa bersama digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang kali ini mengangkat tema "Perempuan Sebagai Guru Kesiapsiagaan dan Rumah Sebagai Sekolahnya".
Hal tersebut tidak bisa lepas karena selama ini perempuan termasuk salah satu kelompok yang paling banyak menjadi korban bencana karena kurang pemahaman akan resiko dan besarnya keinginan mereka untuk menolong keluarganya, namun belum memiliki kapasitas yang memadai.
"Sehingga, melibatkan kaum perempuan dan para ibu sudah menjadi satu hal yang wajib dilakukan pada bidang mitigasi bencana," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua MUI Kabupaten Magelang Afiffudin, LC, S.Ag yang memimpin doa bersama mengingatkan bahwa bencana dapat terjadi kapan dan dimana saja. Ia mengajak para jamaah yang hadir untuk selalu bijak menyikapi informasi soal kebencanaan.
"Sekarang ini banyak orang membuat berita hoax yang membikin masyarakat bingung. Maka, bijaklah selalu dalam menerima informasi agar tidak menimbulkan keresahan, apalagi jika tengah terjadi bencana," pesannya.
Kabupaten Magelang termasuk wilayah rawan bencana seperti erupsi Merapi, tanah longsor dan puting beliung. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Drs. Edi Susanto menyebutkan,pada 2018 jumlah bencana yang terjadi di Kabupaten Magelang sebanyak 447 kejadian, meningkat dari 2017 sebanyak 352 kejadian.
"Sejak 1 Januari 2019 hingga awal Mei ini sudah tercatat sebanyak 235 kejadian (bencana) kurang lebihnya," kata dia.
Pengajian dan doa bersama turut dihadiri Forkopimda, Kepala SKPD, Ormas Perempuan, LSM, stakeholder, Forkopimcam Dukun, Salaman, Sawangan, Dukun, Mertoyudan, Mungkid, Borobudur, tokoh masyarakat, serta para Relawan.