BERITAMAGELANG.ID - Sebanyak 45 orang pengelola desa wisata di Kabupaten Magelang mengikuti bimbingan teknis program CHSE (Cleanliness Health & Safety Evironment) kebersihan, kesehatan dan ramah lingkungan selama tiga hari, Senin - Rabu (23 - 25 November 2020).
Bimtek program CHSE dibuka Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso di Hotel Artos Magelang.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum, dalam rangka mencegah terjadinya klaster baru selama masa pandemi.
Menurut Iwan Sutiarso, ruang lingkup protokol kesehatan ini, meliputi upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat dan fasilitas umum, dengan memperhatikan aspek perlindungan kesehatan indivudu, dan titik-titk kritis dalam perlindungan kesehatan masyarakat.
Kunci kebersihan pariwisata, agar dapat segera rebound adalah pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE, dengan baik dan disiplin di tiap destinasi tujuan, dan pelaku sektor pariwisata.
Sebelum mengikuti Bimtek, peserta diwajibkan mengikuti protokol covid-19 berupa rangkaian tes kesehatan, diantaranya rapid test, menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
Praktisi pariwisata Magelang Raya, Priyo Wahyu Setyanto mengatakan, pengelola desa wisata harus sadar wisata. Maksudnya, partisipasi dan dukungan masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh kembangnya kegiatan kepariwisataan.
Karena bisnis pariwisata itu, diantaranya memberikan pelayanan serta meningkatkan kebersihan, dan bagaimana cara memberikan pelayanan prima kepada wisatawan, agar mereka puas, senang dan mengesankan bagi wisatawan untuk bisa datang kembali, tentunya dengan memberikan cinderamata yang mengesankan.
Masyarakat sebagai tuan rumah, punya peran dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan iklim yang kondusif, yang mampu mendorong tumbuh kembangnya kepariwisataan.
âUntuk itu, pelayanan pariwisata, tidak hanya sekedar memuaskan, tetapi melakukan pelayanan yang baik, dan bisa mengesankan bagi wisatawan," katanya.
Selain pelayanan, juga menjaga kelestarian dan keindahan alam, serta budaya ramah dan santun, karena hal tersebut merupakan aset pariwisata.