BERITAMAGELANG.ID-Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) memiliki peran penting dan strategis dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting, mengingat, kader adalah pihak yang berhubungan langsung dengan para sasaran (Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Nifas, Baduta dan Balita).
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Christanti Handayani Zaenal Arifin, S.E. pada acara Penyelenggaraan Peningkatan Kapasitas Dan Evaluasi Pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tahun 2023 di Gapura Patung Gajah Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur (Jumat 8/12/2023).
Peningkatan Kapasitas Dan Evaluasi Pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tahun 2023 diikuti oleh 450 orang anggota TPK dengan rincian Perwakilan anggota TPK 1 orang per Desa se-Kabupaten Magelang, Penyuluh Keluarga Berencana se-Kabupaten Magelang, dan Karyawan/Karyawati Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang
"Dalam rangka percepatan penurunan stunting, salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga berisiko stunting," jelas Christanti.
Selain itu, ungkap Ketua Tim penggerak PKK, data pendampingan akan sangat menentukan dalam rangka penentuan kebijakan dalam percepatan penurunan stunting yang seperti kita ketahui bersama bahwa target prevalensi stunting Tahun 2024 adalah 14 persen.
Lebih jauh, Christanti, mengemukakan sumber daya msnusia, berbeda dengan pembangunan fisik, seperti bangunan, jalan, jembatan dan bangunan fisik lainnya akan kelihatan hasilnya sesuai dengan target penyelesaian pekerjaan. Pembangunan Sumber Daya Manusia, hasilnya baru akan kelihatan setelah sampai sepuluh sampai dua puluh tahun yang akan datang apakah sumber daya manusia itu berkualitas atau sebaliknya,
"Saya yakin Bapak Ibu banyak menemui kendala dan tantangan selama melaksanakan pendampingan, pencatatan serta pelaporan kelompok sasaran, tetapi saya percaya bahwa tanggung jawab menjadikan generasi berkualitas di masa mendatang menjadikan semangat bagi Bapak Ibu untuk tidak kenal lelah selalu mendampingi anak-anak khususnya selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," ungkapnya.
Usaha tidak pernah mengkhianati hasil, harapnya, peran Kader TPK akan membuahkan hasil yaitu Generasi Berkualitas Pemimpin Bangsa di Masa mendatang. "Itu semua akan tercatat sebagai amal kebaikan dan jariyah yang tidak akan terputus," jelasnya.
Bahaya 4 T
Pada acara yang dihadiri oleh 450 orang dari anggota TPK, Penyuluh Keluarga Berencana. dan karyawan Dinsos PPKB PPPPA itu, Christanti berharap, TPK selalu meningkatkan kompetensi dengan memperbanyak literasi sebagai bekal dalam melaksanakan Komunikasi Edukasi dan Informasi serta dalam pendampingan untuk mengkampanyekan bahaya 4 T (Terlalu Muda, Terlalu Dekat, Terlalu Banyak dan Terlalu Tua) serta pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Kader diharapkan dapat melaksanakan pendampingan secara humanis dan ramah sehingga sasaran khususnya Keluarga Berisiko Stunting akan terkesan dan secara tidak langsung akan memberikan perubahan perilaku berupa kesadaran rata-rata lama sekolah 12 Tahun, Pendewasaan Usia Perkawinan, Pola Asuh, PHBS, dan Kesadaran Ber-KB.
"Dan jangan lupa untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah desa selalu melakukan pencatatan dan pelaporan melalui Aplikasi Elsimil (elektronik siap nikah siap hamil," pungkas Christanti dalan acara yang menghadirkan Fasilitaor dari Satgas Stunting Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah Anny Christy tersebut.
Pada saat menyampaikan laporan pada acara dimaksud Kepala Dinsos PPKB PPPA, Bela Pinarsi SH MM menyampaikan bahwa Jumlah Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kabupaten Magelang adalah 1001 Tim. Jumlah anggota adalah 3003 orang yang terdiri dari 3 unsur yaitu telah mengikut Orientasi TPK Tahun 2023 dalam rangka peningkatan kompetensi dalam pendampingan, pencatatan dan pelaporan.
Bela menjelaskan tugas TPK adalah melaksanakan pendampingan bagi Kelompok Sasaran yang meliputi Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan Baduta, Melakukan pencatatan di melalui logbook serta pelaporan melalui Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah Siap Hamil)