BERITAMAGELANG.ID
â Suasana di depan Kantor KPU Kabupaten Magelang tiba-tiba riuh, Rabu (19/09)
siang. Tampak sekerumunan orang berorasi menyampaikan penolakan atas hasil perhitungan
suara Pemilu di KPU Kabupaten Magelang.
Seseorang memprovokasi
massa dan mencoba merangsek masuk Kantor KPU setempat. Ketua KPU Kabupaten
Magelang sempat menemui para pendemo, namun tidak menemukan kesepakatan.
Ketegangan antara
massa dan aparat kepolisian tak terbendung. Mereka saling dorong dan melakukan
aksi pembakaran ban. Polres Magelang pun mengerahkan pasukan Dalmas dan
memadamkan api serta membubarkan kerumunan massa menggunakan meriam air (water
canon).
Ketika massa
sudah meninggalkan lokasi kantor KPU, jajaran Polres Magelang menemukan sebuah
tas yang dicurigai berisikan bom. Tim penjinak bahan peledak pun dikerahkan
untuk mengamankan tas tersebut. Terbukti, tas tersebut berisi bom dan kemudian
diledakan dalam radius jarak aman.
Persitiwa
tersebut terangkai dalam Simulasi Pengamanan Pemilu 2019, yang digelar
Kepolisian Resor Magelang, Rabu (19/09) di ruas jalan Soekarno Hatta, Kota
Mungkid.
âKita
berharap bersama kejadian yang kita saksikan ini hanya terjadi pada saat ini
saja, tidak terjadi di kemudian hari. Kita jaga bersama, berdoa bersama, dan kawal
bersama Pesta Demokrasi di wilayah Kabupaten Magelang nanti dalam memilih
Kepala Desa, anggota Legislatif, dan Presiden 2019 agar bisa berjalan aman,
nyaman, baik, sejuk dan kondusif,â ujar Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo
usai kegiatan Simulasi Pengamanan Pemilu 2019.
Jumlah
personil yang disiagakan Polres Magelang untuk pengamanan kegiatan Pemilu 2019 berjumlah
823 personil.
âTapi itu
hanya dari Polri, nanti kita akan dibackup juga dari rekan-rekan TNI maupun
dinas-dinas terkait,â lanjut Hari.
Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo memberi keterangan pers usai Simulasi Pengamanan Pemilu 2019
Hari
mengaku, pihaknya sudah melakukan pemetaan dalam rangka mengidentifikasi potensi-potensi
kerawanan yang sekiranya muncul di wilayah Kabupaten Magelang. Mengacu dari
pelaksanaan Pilkada 2018, penyelenggaraan pesta demokrasi memilih pemimpin
Gubernur Jawa Tengah maupun Bupati Magelang berjalan sangat aman dan kondusif.
âNamun demikian,
tetap kita melakukan upaya untuk mengantisipasi manakala terjadi adanya
potensi-potensi kerawanan,â imbuhnya.
Yang menjadi
titik atau konsentrasi Polres Magelang dalam mengantisipasi kerawanan di
antaranya adalah perilaku-perilaku black campaign (kampanye hitam) dan money
politic (politik uang), terutama black campaign di media sosial.
âIni yang
harus kita antisipasi karena adanya berita hoax, ujaran kebencian ini dapat
memicu terjadinya kerusuhan di dunia nyata. Dalam rangka untuk mengantisipasi
itu, kita mempunyai tim sebegaimana pada pelaksanaan Pilkada kemarin, namanya tim
ABC âAnti Black Campaignâ yang terus bekerja melakukan patroli siber mengecek
akun-akun yang sarat dengan ujaran kebencian dan provokasi,â bebernya.
Namun, Hari
mengaku belum pernah menemukan pelanggaran selama Pilkada 2018. Pihaknya terus
berupaya secara preventif dan bahkan penegakan hukum terhadap mereka yang melakukan
tindakan black campaign.
âKita juga
lakukan koordinasi dengan dinas terkait, dalam hal ini Dinas Kominfo untuk
melakukan blocking akun-akun media sosial yang menyebarkan hoax, ujaran
kebencian, dan provokasi,â tandasnya.