BERITAMAGELANG.ID - Mengunjungi Desa Wisata Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, terasa
kurang lengkap jika tidak berwisata ke hutan pinus Pinea Forest Mangli. Destinasi berhawa sejuk dengan hijaunya pohon itu,
seakan membuat pengunjung bernafas bebas tanpa batas karena oksigen alami yang melimpah.
Di Pinea Forest Mangli, wisatawan dimanjakan
dengan pemandangan alam yang indah, karena bisa melihat beberapa
puncak gunung yang seakan berada di jengkal kepala, seperti puncak gunung
Merbabu, Telomoyo, Andong dan termasuk puncak kembar Gunung Sindoro dan Sumbing.
"Hutan pinus yang pohonnya besar menjulang tinggi ke
atas langit, tentu umurnya sudah ratusan tahun. Apalagi dilengkapi berbagai fasilitas mainan anak-anak, termasuk
kolam pemandian," ujar wisatawan asal Yogyakarta, Priyono, Kamis (25/1/2024).
Tiket masuk ke Pinea Forest sebesar Rp30.000 sudah
termasuk parkir, sneck dan kopi yang disediakan pengelola di resto.
Sedangkan bagi wisatawan yang hendak eksplor keliling hutan, bisa menggunakan
ATV atau minitrail dengan biaya sewa Rp10.000.
Kawasan hutan pinus seluas 41 hektar di Desa Girirejo tersebut,
bisa digunakan untuk kegiatan outbond, jogging track, amphiteater, glam
camp, camper pan, spot foto wedding, ATV dan playground
anak-anak.
Destinasi wisata yang memiliki pemandangan alam nan
hijau dan sejuk, karena menawarkan panorama indah yang menawan. Apalagi desa
yang terletak di dataran dengan ketinggian rata-rata 1.370 mdpl tersebut,
merupakan pintu masuk wisatawan minat khusus pendaki Gunung Andong.
Menuju Desa Girirejo, jika perjalanan dari Yogyakarta,
ditempuh dengan waktu sekitar 90 menit. Desa yang memiliki banyak pemandangan
alam, seperti kawasan hutan pinus yang
batangnya menjulang tinggi ke langit, membuat udaranya menjadi sejuk. Selain
Pinea Forest, Desa Girirejo juga dikenal sebagai desa wisata religius, yakni
Makam Mbah Mangli.
Menjadikan destinasi
wisata minat khusus, maka pemerintah desa (Pemdes) Girirejo, terus dikembangkan
untuk menjadi desa wisata sebagai implementasi kawasan wisata yang sudah ada,
seperti wisata religius Makam Mbah Mangli yang hampir setiap malam Jumat ramai
dikunjungi wisatawan untuk berziarah.
Kepala Desa Girirejo, Slamet Riyadi mengatakan, Sumber
Daya Alam (SDA) yang tersebar di 10 dusun di Desa Girirejo, Ngablak, Magelang
ini, merupakan kekayaan yang tidak dimiliki oleh desa lain.
"Begitu juga dengan
Sumber Daya Manusia (SDM) nya juga tangguh, mayoritas penduduknya sebagai petani, baik
petani sayuran maupun holtikulra lainnya," ujarnya.
Terkait kawasan hutan pinus yang menjadi destinasi
wisata baru Desa Girirejo, dikembangkan bekerja sama dengan Perum Perhutani
sebagai pemangku kawasan hutan.
"Pinea Forest Mangli, merupakan destinasi
wisata alam dengan keindahan hutan pinus, dengan slogan 'Saat Bernafas Bebas
Tanpa Batas,"Â lanjutnya
Di Pinea Forest Mangli, wisatawan akan dimanjakan
dengan pemandangan alam berupa hutan pinus yang pohonnya besar menjulang tinggi
ke atas langit, dengan berbagai fasilitas mainan anak-anak, termasuk kolam
pemandian.
"Yang jelas view-nya bagus untuk berfoto bersama teman dan keluarga," terang Slamet.
Desa Girirejo menunggu petualangan pengunjung untuk
datang kembali. Karena secara administratif merupakan salah satu desa dari 17
desa yang ada di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Luas wilayah Desa
Girirejo mencapai 628.287 Ha, dengan jumlah penduduk sekitar 5.106 orang jiwa,
tersebar di 10 dusun.
Meliputi Dusun Mangli, Mantran Wetan, Gondangan Wetan,
Mantran Kulon, Pendem, Gondangan Kulon, Srigading, Gogik, Dempel, dan Dusun
Sawit. Nantinya, ke 10 dusun ini dikembangkan sesuai dengan potensinya, dengan
cara memanfaatkan halaman pekarangan rumah warga.
Seperti Dusun Mangli mengembangkan tanaman bunga,
dusun lain mengembangkan tanaman kopi dan seterusnya, sehingga antara dusun
satu dengan yang lain berbeda dalam budidaya tanaman.
Potensi Desa Girirejo adalah sektor pertanian,
terdapat pertanian holtikultura dengan komoditas unggulan berjenis kubis,
cabai, wortel, dan lain-lain. Sektor peternakan, sebagian masyarakat beternak,
sapi, ayam kampung, domba, dan angsa. Sektor UMKM, terdapat gabungan kelompok
tani yang bergerak pada bidang produksi pembibitan cabai, ada pula yang membuat
usaha warung rumahan dan jual beli sayur.
Pada sektor pariwisata, terdapat wisata pendakian
gunung andong yang terbagi menjadi tiga jalur pendakian, yaitu jalur yang
melalui Dusun Sawit, Dusun Pendem, dan Dusun Gogik, dengan prasarana berupa
jalan yang sebagian besar sudah diaspal, drainase yang berupa sungai, jaringan
telekomunikasi, jaringan listrik, dan jaringan air bersih yang bersumber dari
mata air Gunung Andong.
Hebatnya lagi, dalam pengelolaan sampah Desa Girirejo menjadi
juara satu tingkat Kabupaten Magelang pada
lomba Desa Demar Mengolah Sampah (Degemes) tahun 2023, dan tahun 2024 menjadi
juara pertama tingkat Provinsi Jateng. Tahun ini juga Tempat Pengolahan Sampah
Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) maju lomba tingkat nasional.
Dalam pengelolaan sampah, bekerja sama dengan Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta sebagai
mendamping dalam mengolah sampah.