“Berdasar surat dari BMKG tertanggal 12 November yang berisi ramalan tentang potensi banjir di Jawa Tengah mulai November 2009 hingga Januari 2010, lima kecamatan itu disebut berpotensi banjir dengan
tingkatan berbeda,” katanya, kemarin. Ia menyebutkan, ulan November, banjir berpotensi tinggi di Mertoyudan, Muntilan, Sawangan dan Windusari. Potensi banjir tingkat sedang diperkirakan terjadi di Grabag, Sawangan dan Windusari dan berpotensi rendah di Grabag dan Sawangan. Perkiraan Desember, lanjutnya, banjir berpotensi tinggi di Grabag, Mertoyudan, Muntilan, Sawangan dan Windusari. Dua kecamatan yakni Grabag dan Sawangan berpotensi sedang. Pada bulan Januari 2010 yang masih puncak musim hujan, banjir berpotensi tinggi di Grabag, Mertoyudan, Muntilan, Sawangan dan Windusari Banjir tak menggenang
Moch Damil menambahkan, banjir di Kabupaten Magelang ini berbeda dengan banjir yang kebanyakan terjadi di daerah lain, yang menggenang di satu dataran. Hal ini melihat kondisi topografi wilayah. “Kabupaten Magelang yang dikelilingi lima gunung yakni Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, dan Menoreh ini membentuk menjadi cawan raksasa. Akibatnya, banjir yang terjadi di wilayah ini bersifat tidak menggenang namun cepat surut,” ujarnya. Ia mengatakan, banjir di wilayah ini berasal dari air hujan yang
mengguyur dengan lebat. Aliran air akan mejadi deras di satu tempat dan inilah yang disebutnya banjir. Aliran ini, katanya, akan cepat surut. Kondisi ini bisa terjadi di bagian manapun dari wilayah ini. Banjir yang menggenang, katanya, bisa terjadi di satu daerah yang datar. Di wilayah ini, ia mengatakan daerah yang berpotensi adalah Kecamatan Mertoyudan karena merupakan wilayah paling datar dan berada di tengah.
Kasi Perlindungan Masyarakat (Linmas), Heri Prawoto menambahkan, ada banyak sungai yang mengalir di wilayah yang terdiri 21 kecamatan ini, namun menurutnya, aliran paling deras yang terjadi di sungai, tidak
akan masuk ke pemukiman.
“Namun, surat dari BMKG ini menjadi pedoman untuk menyiapkan tanggap darurat. Kami akan mengumpulkan perwakilan desa untuk memberi pengetahuan tentang kesiapsiagaan,” ujarnya.
***)Widodo Anwari Humas & Protokol