Sebagai bagian dari jadwal kegiatan dan kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (Diklat Pim III) Angkatan IV Pola Baru Kementerian Dalam Negari Regional Yogyakarta Tahun 2014 adalah Benchmarking ke Best Practice atau yang dulu dikenal dengan istilah Orientasi Lapangan (OL) pada model Diklat Pim yang lama. Dalam sambutannya Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri Regional Yogyakarta DR. Ir.H. SUROYO, Msi didampingi Sekretaris BKD Kota Madiun, pada saat presentasi hasil Benchmarking oleh Peserta Diklat, beliau mengatakan bahwa, Maksud dan tujuan diadakan kegiatan Benchmarking ke Best Practice ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta Diklat utamanya dan kepada para Nara sumber (daerah tempat diadakan Kegiatan Benchmarking, dalam hal ini para Pimpinan SKPD tujuan di Kota Madiun).
Bahwa benchmarking dimaksudkan untuk melihat dan mengamati langsung kegiatan yang merukapan inovasi-inovasi atau kelebihan-kelebihan yang dilakukan oleh SKPD/ Badan,Dinas, Kantor dan Lembaga lainnya untuk memajukan daerahnya yang dikaitkan dengan sejauh mana inovasi yang dilakukan sejalan dengan Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan, Integritas, Pengembangan Potensi Diri bagi SDM di jajaran SKPD dan Pemerintah Daerah Kota Madiun sebagai Bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perbedaan Benchmarking ke Best Practice dengan Orientasi Lapangan (OL) adalah: Bahwa Benchmarking dilakukan oleh Peserta Diklat tidak untuk mencari kekurangan suatu SKPD sebagai bagian dari Pemerintah daerah, tetapi justru untuk melihat mengamati dan mengadopsi (mengaplikasi dan mengimplementasikan) kelebihan tersebut di daerah asal masing-masing hal-hal yang bisa ditiru dan diterapkan (berupa inovasi-inovasi). Sedangkan pada Diklat yang terdahulu OL dimaksudkan untuk mencermati Badan/Dinas/Kantor, menemukan kekurangan dan memberikan rekomendasi untuk jalan keluar/solusi atas temuan peserta Diklat demi kemajuan suatu Badan/Kantor dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Peserta Diklat Pim III Angkatan IV Pola baru Kemendagri Regional Yogyakarta Tahun 2014 ini diikuti oleh 30 orang peserta masing-masing berasal dari : Pemerintah Kabupaten Magelang: 8 orang
| | - Jazim Ilyas, SH,MH,
- Muslih, Spd.Macc,
- Drs. Wahyu Haryoko,
- Drs. Benny Triyono,
- Drs. Ari Handoko, MM,
- Dian Hermawan, S.Sos Msi,
- Farnia Berliani S.T, AP
- David Rudiyanto, ST.MT
|
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan 10 orang
| | - M.Belly Jawari, ST.Msi,
- Maryono, SH,
- Romell, SE,
- Arifiyanto, ST,MT,
- Eddi Supriadi,SPd, M.Pd,
- Basu Priyatna, SP,MM,
- Yadi Setiadi, SP,
- Hendra Syabari, SH. Msi,
- Dra. Endang Kristinawati,
- Wiwik Widyanti, SE)
|
Kabupaten Tanggamus, Lampung : 2 orang,
| | - Arpin SPd, MM,
- Pardi, Spd
|
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur : 2 orang,
| | - Junaidi, SPt,
- Masrani, SP
|
Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah : 2 orang,
| | - M. Nanang Shalahuddin, ST,
- Markani, SKM, MKM
|
Kabupaten Fak-Fak Irian Barat sebanyak 6 orang,
| | - Hanzs Sahupala, ST,
- Arif. H Rumagesan, S.Sos, MAP,
- Gerda Magaretha T, SE,
- Dra. Sulami,
- Sri Hastuti, S.ST, Ir.
- Arif Hartadi, MT
|
Sebagai Pendamping kegiatan Benchmarking : Ibu Dra.Nanik W, Msi, Bapak Ir. Slamet Sugiharto, MURP, Bpk. Sutarta, SH, Msi dan Pejabat Struktural lainnya.
Foto kegiatan Benchmarking ke Best Practice terlampir. Teriring ucapan terima kasih kepada Bapak Walikota Madiun dan Jajarannya.
(JAZIM ILYAS, SH, MH – Peserta Diklat dari Diskominfo Kabupaten Magelang).