Tony Tan tiba di Puskesmas Dukun kurang lebih pukul 14.00 WIB. Dengan didampingi oleh Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar,Mendiknas Indonesia Muhamaad Nuh, Menteri urusan Kantor Perdana Menteri Grace Fu serta anggota parlemen Singapura, dan diterima oleh Wakil Bupati Magelang H M Zaenal Arifin SH, beserta Muspida,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dr.Hendarto.
Kedatangan Presiden di Puskesmas Dukun langsung menuju lantai dua untuk menyaksikan filem pendek tentang erupsi merapi, serta mendapatkan penjelasan tentang penanganan medis korban bencana, serta peninjauan fasilitas kesehatan yang ada Presiden sangat terkesan karena bantuan dari pemerintah Singapura saat erupsi merapi 2010 lalu bisa dimanfaatkan di Puskesmas tersebut” kata dr Hendarto usai mendampingi rombongan presiden.
Menurutnya saat itu Singapura melalui Mercy Relief memberikan bantuan peralatan medis untuk kebencanaan berupa alat bantu pernapasan dan pemeriksaan jantung,juga bantuan guna kegiatan non klinis seperti pelatihan medis dan pertolongan pertama korban bencana.
Usai meninjau Puskesmas Dukun, rombongan melanjutkan perjalanan menuju candi Borobudur. Mengingat kondisi cuaca gerimis rombongan Presiden sempat transit di Pendopo barat Hotel Manohara.
Karena minat Presiden yang tinggi untuk melihat secara langsung, rombongan akhirnya menuju pelataran. Baru beberapa saat berada di pelataran sebelah barat dan belum sempat menaiki candi, hujan deras mengguyur sehingga rencana untuk menaiki candi batal dilaksanakan.
Menurut Mura Aristina dari Balai Konservasi Borobudur selaku Guide, mengatakan bahwa Mary Tan mengaku sebelumnya pernah mengunjungi candi tersebut kurang lebih 40 tahun yang lalu.Saat itu, dia bahkan sempat merogoh Kunto Bimo.
“ Tidak apa apa ,saya sudah puas dulu pernah datang kesini naik candi dan bisa merogoh Kunto Bimo” katanya yang ditirukan Mura.
Masih banyak yang bisa digali dari hubungan antara Indonesia dan Singapura“ kata Presiden Tony.Tidak hanya bidang ekonomi dan perdagangan namun juga menyangkut bidang kebudayaan dan pariwisata.
Indonesia dikatakan memiliki banyak cultur heritage yang mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai Negara.”Saya yakin masih banyak yang bisa dilakukan oleh kedua Negara dalam kerjasamanya termasuk pariwisata “tegasnya.