Apakah anda berencana liburan pada waktu dekat ini? Jika iya, kami punya rekomendasi tempat wisata yang cukup keren. Penasaran? Kali ini kami akan kembali mengajak anda berwisata alam
Suasana asri dan tak terlalu banyak hiruk pikuk kendaraan menjadi ciri khas Kabupaten Magelang yang disukai oleh turis domestik dan bahkan mancanegara. Kabupaten Magelang terletak 43 km dari Yogyakarta, dan memiliki banyak sekali objek wisata alam, yang menjadi landmark. Salah satu yang paling terkenal adalah Candi Borobudur. Tapi siapa sangka, beberapa kilometer dari Candi Borobudur, Kabupaten Magelang memiliki objek wisata alam yang sangat asyik buat di-explore.
Kabupaten Magelang punya berbagai keindahan alam yang sayang banget jika dilewatkan. Seperti namanya, "Magelang" berarti tempat yang dikelilingi gelang oleh pegunungan yang membentuk layaknya gelang. Karena itu, Kabupaten Magelang punya banyak banget pegunungan, seperti Pegunungan Menoreh, Pegunungan Tidar, Gunung Merbabu hingga Gunung Merapi.
Kabar gembiranya, sekarang kita nggak perlu lagi kunjungi tempat itu satu persatu hanya untuk menikmatinya. Karena pesona berbagai pegunungan ini bisa kita nikmati dari Punthuk Sukmojoyo!
Penasaran gimana kerennya Punthuk yang satu ini, yuk ikuti hasil perjalanan saya kali ini!
Punthuk Sukmojoyo merupakan satu dari beberapa Punthuk yang dimiliki oleh Kabupaten Magelang. Punthuk ini berada di Desa Giri Tengah, Kabupaten Magelang. Lokasinya sendiri diapit oleh Punthuk Setumbu dan Punthuk Mongkrong. Jika kita masuk melalui gerbang pertama kita harus berjalan kurang lebih 15-30 menit dari tempat parkir untuk mencapai puncak. Dan medannya juga cukup lumayan menguras keringat lho! Muslikin, ketua pengelola Punthuk Sukmojoyo bercerita mengenai jalur yang bisa kita pilih untuk mencapai puncak Sukmojoyo, bisa lewat kecamatan borobudur, atau salaman
“Kalau lewat sana (Salaman), jalan cuma kurang lebih 5 menit. Kalau lewat jalur ini (Borobudur) kira-kira cuma 15 menit. Tapi di sana, medannya lebih curam lagi. Tapi Di Giri Tengah hanya diberikan fasilitas parkir saja”
Untuk anda yang jarang beraktifitas dengan alam atau berolah raga saya yakin badan anda akan terasa pegal-pegal karena jalur yang harus anda daki cukup curam dan kondisi jalan tanah berbatu, benar-benar masih alami!
Namun jika tidak mau bercapek-capek ria, SG bisa melewati rute yang dekat dengan lokasi wisata ini, yakni melalui kawasan Giri Tengah. Dengan begitu jalan menuju puncak bisa dicapai dalam waktu lima menit, singkat bukan? Hanya saja medan yang harus dilalui oleh kendaraan anda pun cukup curam, harus ekstra hati-hati. Selain itu anda juga harus rela melewatkan suguhan pemandangan perkebunan teh dan jati yang masih asri nan indah.
CAPEK-CAPEK DAHULU, PUAS KEMUDIAN
Di Punthuk Sukmojoyo yang berada di ketinggian 600mdpl ini, kita akan disuguhi pemandangan alam bukit Menoreh yang indah banget. Jika matahari mulai bersinar di pagi hari, hamparan warna hijau bisa membuat kita terpesona. Di dalam area wisata Punthuk Sukmojoyo ini, Sahabat Gemilang akan disuguhi dengan berbagai objek yang menarik. Diantaranya ada Tebing selfie dan Rumah Pohon. Selain itu bagi Sahabat Gemilang yang ingin wisata rohani ada tempat ziarah makam Kyai Muhammad Soleh.
Wahana yang menjadi unggulan di Punthuk Sukmojoyo ini adalah rumah pohon. Wahana unik ini terbuat dari papan yang diletakkan di atas pohon dan terbuat dari bambu beratapkan jerami. Uniknya Rumah pohon yang keren ini merupakan karya masyarakat sekitar yang memang sengaja dikhususkan buat pengunjung yang hobi selfie. Karenanya wahana ini dapat digunakan Sahabat Gemilang untuk berfoto ria. Dan spesialnya lagi, foto di rumah pohon ini gratis lho! Dan rumah pohon ini adalah yang pertama dan satu-satunya rumah pohon yang ada di Punthuk di Kabupaten Magelang.
“Daya tarik tempat wisata ini salah satunya adalah adanya rumah pohon. Kemudian pemandangan sunset dan sunrise. Dulunya peziarah yang sering mengambil foto dan kata mereka pemandangannya bagus. Kemudian masyarakat setempat”, jelas Muslikin.
Daya tarik utama Puthuk Sukmojoyo adalah lokasinya yang begitu strategis. Tahukah Sahabat Gemilang, hanya dengan melihat melalui Punthuk Sukmojoyo kita bisa melihat punthuk - punthuk lain, seperti Punthuk Mongkrong dan Punthuk Setumbu. Yang menarik lagi, Sahabat gemilang bisa menyaksikan indahnya Pegunungan Menoreh, Pegunungan Tidar, hingga Gunung Merbabu yang juga bakal terlihat dengan begitu jelas dan indah melalui Punthuk yang satu ini. Bahkan bila sahabat Gemilang berkunjung di bulan Juli dan Agustus, sahabat gemilang bisa menyaksikan matahari terbit di tengah Gunung Merbabu dengan begitu indahnya. Karena pada bulan tersebut di Sukmojoyo, anda bisa menikmati sunset dan sunrise dengan sangat jelas.
Saya jamin deh, begitu sampai di lokasi puncak Sahabat Gemilang pasti bakal buru-buru ambil kamera buat selfie atau abadikan view pemandangan yang sangat instragramable ini. Sahabat Gemilang juga nggak akan menyesal atas perjuangan sahabat gemilang sampai ke puncak yang langsung terbayar dengan pemandangan ciptahan Allah Yang Maha Kuasa yang begitu indahnya.
AWALNYA SEBUAH MAKAM
Punthuk Sukmojoyo, diambil dari nama salah satu pemuka Agama di daerah Magelang, yakni Gus Galih Sukmojoyo, yang masih merupakan keturunan Kyai Muhammad Soleh. Nah kyai Muhammad Soleh ini merupakan penasehat perang Pangeran Diponegoro. Sejarahnya, tempat ini pernah dijadikan Pangeran Diponegoro dan pasukannya untuk mengintai musuh. Kala itu masih terjadi pertempuran dengan pasukan penjajah Belanda yang berada di Pos Mati yang terletak di bawahnya. Dan jika pasukan Belanda berhasil naik ke bukit atau punthuk Sukmojoyo, maka Pangeran Diponegoro akan naik ke Punthuk Mongkrong yang lebih tinggi lagi. Lokasi ini dipilihnya karena begitu strategis untuk melarikan diri dan mengintai musuh.
Ada kisah unik mengenai makam Kyai Muhammad Soleh yang berada disini. Jadi sebelumnya, makam Kyai Muhammad Soleh sebenarnya tidak berada di bukit ini, melainkan berada di daerah Majaksingi. Namun sejak 2012 dipindahkan oleh Gus Galih Sukmojoyo ke punthuk Sukmojoyo ini. Alasannya adalah sang cucu tersebut diminta langsung oleh leluhurnya lewat mimpi untuk memindahkan makamnya ke bukit ini. Akhirnya dipindahkanlah makam Kyai Muhammad Soleh ke bukit ini, yang kemudian bukit ini diberi nama Punthuk Sukmojoyo.
“Betul, wisatanya pun juga baru muncul. Setelah sering digelar kegiatan mujadahan setiap Ahad Wage. Kemudian oleh masyarakat sekitar tempat ini dibenahi, misalnya dihias dengan pohon dan lain sebagainya. Semenjak itu, banyak pengunjung yang senang dan tertarik dengan pesona alam ditempat ini. Bahkan pengunjung itu senang memotret ditempat ini yang kemudian diupload di Internet. Hal ini yang membuat penasaran orang lain untuk mengunjungi tempat ini”, kata Muslikhin.
Adanya makam ini, juga sekaligus menjadi asal mula dibukanya tempat ini sebagai objek wisata. Sebab awalnya, Punthuk ini hanya dikunjungi masyarakat yang ingin berziarah di makam sang kyai. Namun rupanya, banyak sekali peziarah yang terpesona dengan keindahan tempat ini. Setelah itu, masyarakat sekitar segera meresponnya dengan menata dan mempercantik tempat ini agar peziarah menjadi nyaman. Namun ternyata makin banyak peziarah yang berfoto ria dan membagikannya ke jejaring sosial. Sejak saat itu, pengunjung dari berbagai penjuru dunia tertarik berkunjung ke tempat itu untuk menikmati pemandangannya. Dan kini masyarakat terus membuat wahana baru untuk mengakomodir keinginan pengunjung yang rata-rata hobi berfoto tersebut. Tak sedikit juga media yang meliput keindahan Punthuk Sukmojoyo ini, di antaranya media cetak maupun elektronik lokal. Bahkan media TV nasional pun juga pernah menayangkan indahnya Punthuk Sukmojoyo.
Punthuk ini sepenuhnya dikelola oleh warga lokal dengan total 36 anggota, di antaranya ada seksi keamanan, seksi kebersihan, seksi pemasaran, seksi kreatif dan seksi informasi. Hasil dari pemasukan tempat wisata ini, dikumpul sebulan sekali kemudian dibagi 10. Tiga bagian di antaranya untuk pemilik lahan (jalanan yang dilalui oleh wisatawan), kas dan tabungan.
Pihak pengelola mengakui, dengan adanya punthuk ini perekonomian masyarakat juga meningkat. Sepanjang jalan menuju bukit, saya menemukan beberapa warung yang menyediakan makanan dan minuman tradisional khas daerah ini. Selain itu warga juga mendapat penghasilan dari pengelolaan parkir kendaraan pengunjung.
LET’S GO TO THE TOP!
Jika Sahabat Gemilang ingin berwisata ke Punthuk Sukmojoyo, jangan lupakan beberapa tips berikut: pastikan Sahabat Gemilang memakai alas kaki berupa sepatu, karena kalau hanya pakai sandal, kaki anda bakalan lecet lho. Kemudian bawa juga bekal berupa air minum yang cukup, karena perjalanan menuju lokasi nggak jauh beda dengan hiking, kurang lebih 500 meter dengan medan tanjakan yang cukup curam dan berbatu. Jalanan yang masih berupa tanah dengan bebatuan yang besar di kiri dan kanan nampak agak berbahaya. Hal ini cukup saya sesalkan, karena dengan akses jalan setapak yang seperti ini saya berulang kali hampir terpeleset. Tidak terbayang jika melewati jalan ini ketika kondisi hujan, pasti licin banget. Tapi sahabat gemilang ngga usah khawatir ya, kalau capek anda bisa beristirahat di gazebo peristirahatan yang disediakan tiap jarak 100 meter sepanjang jalan menuju puncak Sukmojoyo//
Yang terpenting ajak teman, agar bila Sahabat Gemilang capek ada yang mau nggendong deh, hehe kuat nggak yaa nggendong saya? :D. Sahabat Gemilang juga harus punya kemampuan menyetir yang baik nih karena akses menuju lokasi parkir, tanjakannya lumayan tinggi dan curam. Karenanya kita harus sangat berhati-hati dan konsentrasi, Sebab jika kita lengah dalam bermain gigi persneling, kita bisa terjatuh karena ada beberapa tanjakan yang mengecoh dari jalan yang sebelumnya.
Untuk tiket masuknya sendiri, sahabat gemilang akan dipersilahkan memberikan uang seikhlasnya ke dalam kotak yang telah disediakan pengelola wisata. Sedangkan untuk pengunjung yang berasal dari mancanegara akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10 ribu saja. Murah banget kan?
Selain itu, pengelola juga siap melayani pengunjung yang mau camping ataupun rombongan yang ingin menginap. Bahkan, masyarakat sekitar siap menyuguhkan aneka menu sarapan dengan harga terjangkau. Asalkan menghubungi pengelola beberapa hari sebelumnya.
Wahyudi, Wakil Ketua Pengelola Punthuk Sukmojoyo menjelaskan : “Masyarakat sudah menyediakan rumah-rumahnya untuk penginapan. Tapi sampai saat ini belum ada pengujung yang menginap. Kemudian untuk pemesanan makanan, pernah ada turis dari luar negeri sebanyak 20 orang tiba disini pagi hari. Mereka pesan makanan kepada kami, harganya pun hanya Rp 15000 hingga Rp 20000 tergantung menu yang diinginkan. Kami juga menyediakan bubur, ada juga gorengan seperti cimol,gebleg dan lemet. Tapi kesemuanya itu harus pesan dan tidak bisa mendadak”.
Kawasan wisata Punthuk Sukmojoyo biasanya ramai di hari libur / terutama pada pagi dan sore hari. Saat booming beberapa waktu lalu, pengunjung bisa sampai 2000 orang per hari. Namun akhir-akhir ini hanya mencapai 500 pengunjung. Pihak pengelola berencana untuk terus mengembangkan Objek Wisata Punthuk Sukmojoyo ini.
(VO Muslikin: nanti akan kita tambah ikon-ikon. Seperti tempat selfie akan kita perbanyak agar pengunjung bisa semakin nyaman dan terkesan pada objek wisata ini).
Buat sahabat Gemilang yang ingin menyaksikan sunset dan sunrise harus bangun pagi ya, biar bisa dapet momen yang instagramable seperti yang saya dapatkan pagi ini.
Jangan bosan mengeksplorasi berbagai wisata keren yang banyak bermunculan di daerah kita tercinta ini. Nantikan liputan kami berikutnya untuk mendapatkan rekomendasi objek wisata yang kece-kece. (radit-fanyrachma)