“Sisanya sebnyak 2.599 masih ada di gudang PT Pusri, bersama alokasi pupuk untuk November dan Desember 2009,” katanya, kemarin. Berdasarkan data, alokasi urea bersubsidi berbeda beda setiap bulannya, karena melihat musim tanam. Alokasi terbanyak pada bulan Januari, Februari, Maret, Mei dan Oktober yang mencapai angka di atas 2.000 ton. Di luar itu, alokasi di bawah 2.000 ton. Dalam setiap bulannya, selalu terdapat sisa dimana konsumsi pupuk tersebut di bawah jumlah alokasi. Sisa per bulan mencapai 78 ton
hingga 703 ton. Namun, khusus Bulan April, konsumsi melebihi alokasi. Jumlah yang dialokasikan 1.479 ton namun konsumsi mencapai 1.720 ton. Tahun 2009 ini, lanjutnya, alokasi pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Magelang sebanyak 27.684 ton. Dari jumlah yang terserap petani Sebannyak 18.455, masih menyisakan 9.229 ton. Jumlah ini termasuk alokasi untuk November dan Desember mendatang. “Berdasarkan data, kebutuhan untuk November sebanyak 3.127 ton dan Desember 3.503 ton, total 6.630 ton. Jadi, jadi, dipastikan pupuk yang masih tersisa cukup untuk kebutuhan petani hingga akhir tahun ini,” tambahnya.
Supriyono menjelaskan, mulai awal tahun ini, distribusi pupuk urea bersubsidi menggunakan sistem tertutup. Di Kabupaten Magelang yang mempunyai 21 Kecamatan, terdapat delapan distributor yang menyalurkannya ke 156 pengecer yang ada. Selain urea, ada empat jenis pupuk lain yang bersubsidi, yakni SP 18, ZA, NPK dan Organik. Penyaluran keempat jenis pupuk ini dilakukan oleh tiga distributor. Berdasarkan laporan penyerapan, keempat jenis pupuk ini juga terdapat sisa. Laporan pada awal Oktober, sisa SP 18 masih 2.940 ton, ZA (1.432 ton), NPK (2.406 ton) dan pupuk organic (1.002 ton).
***)Widodo Anwari Humas & Protokol Kab. Magelang