BERITAMAGELANG.ID - Puskesmas Srumbung Kabupaten Magelang mengikuti akreditasi, sebagai syarat peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah lereng barat Gunung Merapi.
Surveyor Lembaga Penylenggara Akreditasi (LPA) pelayanan kesehatan paripurna Basith Wahib mengatakan penilaian dilakukan saat ini melalui metode hybrid antara during dan luring.
Ditambahkan Basith, dalam akreditasi Puskesmas Srumbung, ia bersama Endri Sujati ditugaskan LPA (Lembaga Penylenggara Akreditasi) Laskesi lembaga akreditasi Fasyankes seluruh Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian akreditasi yang daring sudah dilaksanakan pada Senin (27/11) dan sekarang luring hari Rabu dan Kamis (29-30/11)," kata Basith di sela kegiatan tersebut.
Menurutnya, ada empat konsep dasar akreditasi yakni pasien center yang menempatkan pasien sebagai pusat perhatian faskes atau fasyankes termasuk Puskesmas. Yang kedua adalah accesibility yakni akses informasi, pelayanan umpan balik dan mutu kualitas. Kemudian yang keempat adalah safety sarana dan prasarana bagi pegawai dan pasien sesuai manajemen fasilitas dan keselamatan.
"Tujuan akreditasi adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan tujuan khususnya adalah melihat standar, sistem dan mutu di Puskesmas Srumbung," jelasnya.
Untuk wilayah Jawa Tengah ada 800 lebih Puskesmas. Pada 31 Desember 2023 semua Puskesmas tersebut harus bersertifikat agar bisa melakukan kerja sama dengan BPJS. Terdapat empat tingkat akreditasi yang diranking Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yaitu tingkat Dasar, Madya, Utama, dan tingkat tertinggi Paripurna.
"Puskesmas Srumbung harapannya naik tingkat dari Madya ke Paripurna. Naik dua tingkat," tegasnya.
Kepala Puskesmas Srumbung, M. Satoto mengungkapkan, pihaknya optimis dapat mencapai tingkat purna. Karena keberadaan Puskesmas Srumbung di zona bahaya erupsi Merapi, sehingga diharapkan menjadi penilaian tersendiri dalam akreditasi kali ini.
Menurutnya, selama ini Puskesmas Srumbung telah sesuai standar manajemen fasilitas dan keselamatan. Para pegawai Puskesmas setiap tahun terus melakukan identifikasi atau membuat kontigensi bencana (kontigensi plan), terhadap kemungkinan risiko bencana yang ada.
"Insya Allah kita optimis, siap untuk meraih paripurna. Dengan fasilitas yang ada dimiliki Puskesmas Srumbung sudah standar," harap Satoto.