Kota Mungkid, 27/3/2015. Pelawak Rabies, Wisky dan Rini Budiarti tampil sebagai bitang tamu dalam pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Peringatan HUT Kota Mungkid ke 31 dengan dalang Ki Seno Nugroho dari Jogjakarta yang mengambil lakon Wahyu Katentreman bertempat di Pendopo Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid Kabupaten Magelang.
Rabies yang tampil dengan gaya serta penampilanya yang khas mengocok perut penonton saat" limbukan " dan "Goro Goro" sehingga membuat ribuan penonton tidak beranjak hingga penampilan ketiganya berakhir.
Sementara menurut Ky Dalang Seno Nugroho mengatakan bahwa Wahyu Ketentreman menceritakan para pendawa sangat bersedih karena negaranya dilanda bencana yang tidak kunjung hilang. Menurut Kresna selaku penasehat Pandawa kekacauan negaranya diakibatkan oleh hilangnya pusaka negara yaitu Jamus Kalimasada yang dicuri Abimanyu.
Raden Werkudoro dan raden Janaka marah dan bergegas berangkat ke Tanjung Anom untuk menangkap dan memberi pelajaran Abimanyu, hal ini juga membuat gempar seluruh negara termasuk putra- putra Pandawa juga mencari Abimanyu.Hanya Raden Antasena dan Antareja yang masih berpikir jernih mengingat Abimanyu tidak pernah bertindak yang tidak benar.Oleh karena itu keduanya menyelidiki kebenaran berita yang disampaiakan Prabu Kresna itu.
Kresna tidak bisa mengelak ketika berhadapan dengan Raden Antasena dan Antareja, sehingga kecurigaan keduanya memuncak dan menghajar Prabu Kresna hingga berubah menjadi Begawan Durna sehingga terkuaklah kebusukan Durna atas perintah Duryudana untuk membuat Pandawa lemah serta Hancur.
Abimanyu yang semula disangka sempat dihajar bahkan mau dibunuh oleh orang tuanya sendiri, namun karena keiklasan serta ketabahan menerima fitnah dari begawan Durna akhirnya diapun justru mendapat Wahyu Katentreman dari Dewata, sedang Raden Antasena serta Antareja berusaha menjernihkan suasana dengan membawa bukti bahwa begawan Durna telah diikat dan dipukuli sebagai hukuman telah menjadi provokator serta pemicu rusaknya kerukunan keluarga Pandawa.
Edi Wasono SH. Selaku Sekertaris panitia HUT Kota Mungkid ke 31 mengatakan pagelaran Wayang Kulit ini dalam rangka melestarikan budaya luhur, serta memberikan hiburan kepada masyarakat Kabupaten Magelang.
Sebelumnya juga telah dipentaskan kesenian Ketoprak bertempat di Gedung TIC,Kesenian daerah serta berbagai kegiatan guna mengisi rangkaian Hari Jadi Kota Mungkid.
Sebelum pagelaran wayang Kulit dimulai Wakil Bupati Magelang menyerahkan hadiah dan penghargaan kepada para pemenang lomba lomba yang diadakan guna memeriahkan hari jadi Kota Mungkid, serta menyerahkan gunungan kepada dalang Ky Seno Nugroho.
Pada malam tersebut panitia juga menyediakan makan berupa Bakmi dan nasi Goreng serta wedang ronde 1.500 porsi untuk masyarakat secara Cuma Cuma/ gratis.
*****pr.dok kendro humasprotokol 3/2015 *****