Kota Mungkid, 24/3/2014. Grup Orkes Keroncong" Rewo Rewo" dari Tidar Krajan Magelang pimpinan Bp. Blandong menjuarai parade Keroncong dalam rangka HUT Kota Mungkid ke-30 Kabupaten Magelang yang diselenggarakan di Rumah Dinas Bupati Magelang Sabtu ( 22/3).
Sedangkan Orkes Keroncong "Suara Tembang Etnik" ( SUTET) dari Tidar Krajan Magelang Pimpinan Bp.Irawan Budi keluar sebagai juara II dan juara III diraih Grup Orkes keroncong "Suara Karya", Krajan Grabag Kabupaten Magelang. Untuk kategori fokalis putri terbaik diraih Sdr.Yuni dari Suara Tembang Etnik dan Putra terbaik Agus Mulyono dari fokalis orkes Keroncong Rewo Rewo.
Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah dilakukan dalam acara Malam Tribute To Rochani tokoh Keroncong dari Kabupaten Magelang yang telah mengarang tidak kurang dari 500 lagu, (sabtu malam) yang pada siangnya didahului kirap dan parade keroncong oleh para pelaku music keroncong dari Masjid Ag Agung An Nur Kota Mungkid menuju Rumah Dinas Bupati Magelang.
Pada kesempatan tersebut Pemerintah Kabupaten Magelang menyerahkan penghargaan kepada Bp.Rochani (Alm) dari Muntilan, Bp.Rejo (Alm) dari Borobudur, dan Bp.Ashuri, dari Grabag sebagai tokoh, penggiat keroncong di Kabupaten Magelang serta Mas Koko Thole sebagai Inovator Keroncong di Kabupaten Magelang.
Selain itu juga dilakukan pengukuhan Fajar Hastowo sebagai Ketua Pengurus Komunitas Keroncong Indonesia ( KOKI ) Magelang periode 2014-2017 oleh Ketua Dewan Pembina KOKI Pusat Soekardi SH,MH. Dalam sambutanya Soekardi mengatakan bahwa KOKI lahir karna ada tuntutan jaman dari komunitas keroncong seluruh Indonesia yang menginginkan agar musik keroncong memiliki jati diri sebagai music bangsa Indonesia.
Menurutnya jati diri music keroncong tidak hanya diagungkan, cukup pencitraan bahwa music keroncong adalah warisan leluhur, tapi kita sebagai pecinta, pemerhati serta pelaku sejarah music keroncong, harus mengembangkan, mengkaderisasi agar tidak statis dan dapat menghasilkan musisi-musisi yang handal.
Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP yang diwakili Plt.Sekda Agung Trijaya SH, MH.mengatakan bahwa sesuai master plan yang disusun Kota Mungkid adalah Ibukota Kabupaten Magelang yang menyediakan ruang sosial budaya untuk kegiatan masyarakat, serta menjaga fungsi kawasan warisan budaya, baik untuk situs purbakala candi Borobudur, maupun budaya adiluhung lainya.
Kabupaten Magelang menyimpan potensi yang cukup besar dibidang seni dan budaya, terbukti terdapat sanggar budaya yang mencapai 992 kelompok, dengan jumlah anggota 59 ribu orang. Demikian juga pentas kesenian dan festival kesenian dari tahun ketahun meningkat frekuensinya.
" kedepan kita berharap keberadaan kesenian semakin diterima masyarakat serta bisa diandalkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, sehingga akan memberikan dampak yang ganda bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat " harapnya.
****pr.dok kendro humprot 3/2014 ******