“Kami telah bekerja sama untuk mempromosikan tiga candi yakni Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko pada pembuat film di luar negeri,” kata Production Manager BFC, Ineke Indriyani di Borobudur, kemarin. Upaya yang akan dilakukan, katanya, dengan mengikuti Location Trade, yakni pameran lokasi film internasional yang akan digelar April 2010 mendatang. Bersama pihak TWCBP&RB, pihaknya akan mempromosikan Candi Borobudur sebagai sebuah lokasi film yang potensial.
“Tak hanya mengikuti pameran, di sana kami juga harus mengadakan acara sendiri yang mengundang pihak-pihak yang berperan penting dalam pembuatan sebuah film, untuk memperkenalkan secara intensif,” katanya. Setelah itu, lanjutnya, mereka akan diajak untuk mengunjungi langsung Candi Borobudur. Ia mengakui, melihat kemegahan dan keagungan Candi peninggalan sejarah Budha ini bisa melalui foto atau video yang banyak dibuat oleh orang-orang, adalah biasa dan terlalu umum.
Namun, menurutnya, untuk mengetahui lebih dalam dan menjiwai tempat ini hingga bisa membuat mereka tertarik membuat film di sini, adalah dengan mengajak mengunjungi langsung. Ia mencontohkan, hal ini telah berhasil diterapkan pada pembuatan film EPL yang dibintangi Julia Robert beberapa waktu lalu. Ineke mengungkapkan, itu adalah hasil kesuksesan mereka saat mengikuti Trade Location tahun 2008. Saat itu, mereka mempromosikan Bali.
“Untuk upaya itu, kami mengajak produser datang langsung berkeliling Bali melihat berbagai lokasi untuk syuting. Hingga akhirnya, syuting terlaksana tahun ini. Tahun ini, kami tidak mengikuti Trade Location,” katanya tanpa memberi tahu alasannya.
Ia menambahkan, nantinya, produser yang membuat film di Borobudur bisa membuat film tentang Borobudur atau film layar lebar. Menurutnya, yang lebih booming justru malah layar lebar, seperti EPL yang bercerita tentang kehidupan seorang perempuan yang mencari cinta sejatinya, bukan film yang bercerita tentang Bali. Presiden Komisaris PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, SD Darmono mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana ini, karena akan membangkitkan perekonomian setempat dan meningkatkan investasi di Indonesia.
“Tapi, di luar itu, seharusnya produser dalam negeri membuat dahulu sebuah karya film yang spektakuler, yang bisa mempromosikan Borobudur di kancah dunia. Upaya yang harus dilakukan adalah bercerita tentang Candi Borobudur ke luar negeri terus menerus,” katanya. Ia mengatakan, Candi Borobudur merupakan tempat yang sangat potensial karena merupakan peninggalan sejarah dunia yang bernilai budaya sangat tinggi. “Syuting di sini murah, dan dipatikan akan menghasilkan film yang mahal,” katanya.
***)Widodo Anwari Humas & protokol