BERITAMAGELANG.ID - Pepatah "Membaca Adalah Jendela Dunia" menggambarkan betapa pentingnya membaca untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan. Membaca dapat membuka gerbang dunia, dan memberikan manfaat dalam diri seseorang. Dengan membaca buku, kita bisa mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui. Sehingga wawasan kita kian bertambah. Jadi itulah makna buku adalah jendela dunia. Makna tersebut menggambarkan betapa pentingnya buku karena memberikan banyak pengetahuan kepada manusia.
Semangat itu sepertinya yang ingin selalu digaungkan oleh Taman Baca "Melek Huruf" yang ada di Jalan Pucungan Dusun Brangkal Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Ketika pertama kali mengunjungi Taman Baca Melek Huruf, anda akan disambut dengan hangat oleh pengelolanya. Tempat ini bukan hanya sekadar taman baca biasa, melainkan juga sebuah ruang untuk beristirahat dan berkumpul bagi para pecinta buku.
"Ini berkonsep Taman Baca, Warung, Pondok dan ruang bersama. Kita mulai beroperasi di tanggal 1 Juni 2024 kemarin," kata Pustakawan Taman Baca Melek Huruf Nina Hidayat saat ditemui Senin 29/07/2023
Menurutnya ide membuat Taman Baca Melek Huruf ini sangat sederhana yaitu mewujudkan mimpi suaminya, Kristian, untuk memiliki taman baca yang enak, nyaman, estetik, dengan rak buku asimetris dan pencahayaan yang menyenangkan. Sehingga membuat pengalaman membaca menjadi lebih menyenangkan, baik untuk diri sendiri, keluarga dan pengunjung.
"Aku pengen orang bisa baca buku dengan nyaman dan tenang disini. Bisa sambil nyantai dan ngopi," lanjutnya.
Taman Baca yang buka setiap Jumat - Senin pukul 10.00 sampai 18.00 ini memiiki koleksi buku berbagai genre, termasuk novel, puisi, biografi, dan buku-buku tentang kuliner Magelang. Bahkan satu kali dalam sebulan, dijelaskan Nina, Taman Baca Melek Huruf menyelenggarakan acara seperti bazar buku dan diskusi komunitas untuk mendukung minat baca masyarakat lokal.
"Pengunjung yang datang sering kali berasal dari luar kota, seperti Jakarta dan Yogyakarta. Mereka merasa senang karena ada tempat yang nyaman untuk bersantai dan membaca di Magelang. Mereka bisa mengunduh katalog yang ada di Instagram, website dan scan barcode terkait ketersediaan buku apa yang ingin mereka baca," imbuh Nina.
Selain pengunjung datang untuk membaca buku dengan tenang, menurut Nina ada juga pengunjung yang datang untuk berjejaring karena mereka sering berinteraksi dengan pengunjung yang lain yang tergabung dalam sebuah komuitas "Kawan Aksara".
Nina menjelaskan untuk koleksi buku di Taman Baca Melek Huruf sekitar 750 buku yang awalnya hanya mulai dengan sekitar 500 buku yang berasal dari koleksinya pribadi dan suami.
"Kita buat satu section khusus untuk buku-buku tentang Magelang dan Borobudur serta kolaborasi dengan teman penerbit yang kadang berbagi buku yang baru, atau penulis yang baru meluncurkan buku sering memberikan bukunya kesini," ungkap Nina.
Dijelaskan juga jika Taman Baca Melek Huruf tersebut dapat digunakan oleh siapa saja dan dari kalangan usia berapa saja. Dalam sebulan sekali terdapat kegiatan rutin bernama Pekan Buku Magelang yang diselenggarakan di tempat tersebut. Dalam kegiatan itu berisi Gelar Wicara, Lokakarya, Tour, Program Anak dan Bursa Buku.
"Koleksi buku disini tidak untuk diperjualbelikan. Jadi pengunjung bisa membacanya disini. Setelah itu dikembalikan kembali. Kalau di program bursa buku kita biasanya ada titip jual dari penerbit," jelas Nina.
Dirinya berharap Taman Baca Melek Huruf ini menjadi ruang tamu bersama untuk masyarakat di Kabupaten Magelang sehingga mereka memiliki ruang yang nyaman untuk membaca dan berjejaring sehingga ruang ini nantinya dimiliki bersama, dijaga bersama dan dikembangkan bersama.