BERITAMAGELANG.ID - Perpustakaan Daerah (Perpusda)
Kabupaten Magelang, melaunching program SMS Gateway, di Aula Perpusda,
Muntilan, Rabu (10/10). SMS Gateway diharapkan dapat melayani masyarakat dengan
optimal. Fitur tersebut terkait dengan layanan Perpusda itu sendiri.
"Jadi apabila ada pengunjung yang tidak
puas dengan pelayanan, dapat langsung menyampaikan melalui SMS tersebut.
Kemudian untuk mengingatkan bagi pemustaka yang sudah meminjam buku. Jadi satu
hari sebelum jatuh tempo, mereka akan mendapatkan SMS untuk segera mengembalikan,"
demikian disampaikan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Magelang, Mashadi, S.Sos.
Di samping itu, saat ini pihaknya juga tengah
merancang kartu anggota Perpusda Kabupaten Magelang berbasis nomor induk
kependudukan (NIK).
"Kemarin izin Bupati juga sudah keluar,
mungkin dalam satu atau dua minggu ke depan akan ada penandatanganan PKS,
perjanjian kerjasama antara Disdikbud dengan Disdukcapil kaitannya kartu
anggota berbasis NIK tersebut," lanjutnya.
Bagi masyarakat yang ingin meminjam buku di
Perpusda Kabupaten Magelang, Mashadi menuturkan, para pemustaka wajib memiliki
kartu anggota, boleh meminjam sebanyak 3 buku, dan jangka waktu pengembalian
selama satu minggu.
Hingga bulan lalu, jumlah kunjungan pemustaka
tercatat mencapai 200 orang per hari.
"Dari dibukanya Perpusda Kabupaten Magelang
pada tanggal 2 April 2017 hingga tanggal 30 September 2018, jumlah pengunjung
kita sudah di angka 53.303. Per hari pengunjung yang datang rata-rata mencapai
200 orang, sedangkan di hari Sabtu dan Minggu gedung Perpusda ini sudah seperti
destinasi wisata baru yang penuh dengan pengunjung," ungkapnya.
Untuk meningkatkan minat pengunjung, gedung Perpusda
juga dilengkapi fasilitas ruang home teater bagi masyarakat secara gratis. Dan
menariknya lagi, gedung Perpusda Kabupaten Magelang juga menyediakan ruang
khusus bagi para penyandang disabilitas.
"Gedung ini juga menyediakan fasilitas
ruang khusus bagi penyandang disabilitas. Meskipun belum banyak, kita juga
memiliki koleksi buku braille yang merupakan bantuan dari balai bahasa. Untuk
sementara ini, kita menyediakan buku-buku braille hanya untuk dibaca di sini
saja karena belum begitu banyak. Sampai saat ini buku-buku braille ini masih
kita olah untuk didata terkebih dahulu," tutupnya.