BERITAMAGELANG.ID - Pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen akan segera terealisasi. Proyek nasional tersebut saat ini memasuki proses Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Yogyakarta-Bawen.
Proses penandatangan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) itu dilakukan Jumat (13/11/2020).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang hadir dalam acara tersebut menjamin proyek Jalan Tol Yogyakarya-Bawen ini tidak akan merusak lingkungan atau bahkan Candi Borobudur.
"Kita tidak menyentuh sama sekali Borobudurnya, tapi kita akan menyentuh ininya saja (kawasan) dan itu sesuai dengan desainnya beliau (Presiden Jokowi)," kata Basuki usai penandatanganan PJJT di Marga Utama Komplek Taman Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jumat (13/11/2020).
Ia mencontohkan pembangunan jalan tol di Bali yang berdekatan dengan Pure Besakih. Ia mengatakan, proyeknya tidak akan menyentuh pure sama sekali, namun hanya kawasannya saja. Proyek itu menelan dana sekitar Rp1 triliun. Pada pelaksanaannya mengatur pasar, dan jaringan transportasinya.
Dengan gambaran itu, Basuki meminta kepada Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) dan semua pihak agar mendukung proses pembangunan proyek Jalan Tol Yogya-Bawen yang menghubungkan tiga kota besar tersebut.
"Mohon dengan sangat bapak Kepala Balai Konservasi Borobudur bisa dengan sangat jangan menjadi terlambatnya pekerjaan kami ini," ucapnya.
Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan bagian dari proyek strategis menghubungkan Yogyakarta-Solo-Semarang pada 2023.
Nantinya tol sepanjang 75,82 kilometer akan dibangun mulai pertengahan 2021 mendatang dengan nilai investasi sebesar Rp14,2 triliun. Jalan tol ini juga terkoneksi dengan tol Bawen-Solo dan tol Solo-Yogyakarta.