BERITAMAGELANG.ID - Tanaman hias kembali menjadi trend di tengah pandemi Covid-19. Hal ini menjadi kegiatan masyarakat agar tetap betah tinggal di rumah. Ada beberapa jenis yang unik, lain dari umumnya, yaitu tanaman pemakan serangga.
Tanaman pemakan serangga ini masih belum populer di kalangan pecinta tanaman hias Kabupaten Magelang.
Tanaman pemakan serangga ini disebut Tanaman Karnivora karena nutrisi yang dikonsumsi oleh tanaman ini sebagian besar berasal dari serangga, sedangkan unsur hara yang diserap melalui akar dari tanah sangat minim.
Selain itu, mayoritas tanaman ini membutuhkan udara yang lembab dan suhu udara yang dingin, sehingga banyak yang kesulitan membudidayakan tanaman ini.
âSemua tanaman karnivora membutuhkan lembab lebih, sesuai habitatnya meskipun dataran rendah," kata pembudi daya tanaman karnivora, Ariyanto, warga Dusun Sembungan Desa Banjarejo Kecamatan Kaliangkrik, Minggu (22/11/2020).
Tanaman nan eksotis ini terdiri dari beberapa jenis, yang paling umum ditemui adalah jenis Kantung Semar. Tanaman tersebut menangkap serangga yang terjebak masuk ke kantung yang terletak di ujung daun.
Ada beberapa jenis Kantung Semar, diantaranya adalah Ampularia, Adriani Jawa, Raflesiana, Gimnampora Jawa, Mirabilis Jawa.
âSebagian memang berasal dari tanah Kalimantan, tetapi yang dari tanah Jawa juga ada, meskipun lebih sulit untuk dibudidayakan," ungkap Ariyanto.
Selain Kantung Semar, Ariyanto juga membudidayakan tanaman karnivora lainnya, yaitu Fly Trap atau tanaman pemakan serangga dengan dua pasang daun bergerigi dan menutup cepat saat ada serangga yang masuk di sela kedua daun tersebut.
Juga ada jenis Sarasenia dengan daun berwujud terompet untuk menangkap serangga, kemudian ada Drosera, menangkap serangga dengan batang yang lengket yang menggulung saat ada serangga yang menempel. Dan jenis Pinguikula dengan daun berlendir lengket, serangga yang terperangkap biasanya Nyamuk.
Semua tanaman tersebut harus dilindungi plastik UV, agar tidak terkena sinar matahari langsung. Namun ada juga jenis Kantung Semar yang Full Sun atau tahan terkena sinar matahari langsung, diantaranya adalah jenis Ampularia Reinwardtiana.
âKantung semar memang tumbuh di habitat dataran tinggi, namun sebagian ada yang adaptif dataran rendah," papar Ariyanto.
Menurut Ariyanto, wilayah Magelang khususnya Kaliangkrik, yang menjadi tempat tinggalnya, memiliki kelembaban udara yang cocok untuk membudidayakan tanaman karnivora.
âSudah satu tahun ini saya membudidayakan tanaman pemakan serangga ini di Kaliangkrik dan ternyata bisa berkembang. Awalnya saya dikasih oleh teman dari Muntilan, yang merasa kurang cocok untuk berbudidaya tanaman ini," terang Ariyanto.